Pada tanggal 13 Juni 2013 lalu, newsfeed.time.com melansir bahwa Facebook telah menyetujui unggahan megenai foto-foto mastektomi. Dengan kata lain, Facebook tidak lagi menyensor foto-foto tersebut seperti sebelumnya.
Sebanyak lebih dari 20.000 orang menandatangai petisi agar Facebook berhenti menyensor foto-foto mastektomi. Foto-foto itu diunggah oleh para pengguna Facebook yang telah melakukan tindakan medis dan juga para aktivis.
Facebook akhirnya menyutujui bahwa foto-foto penderita mastektomi tersebut mampu menggugah kepedulian para pengguna sosial media. Tidak hanya itu, Facebook juga mengakui bahwa foto-foto tersebut merupakan dukungan bagi pria dan wanita yang didiagnosa kanker payudara.
Advertisement
Namun, bukan berarti para pengguna Facebook bisa dengan mudahnya menggunakan kesempatan itu untuk mengunggah foto sensual mengenai bagian tubuh yang sama. Sebelumnya, Facebook tidak menyetuji unggahan foto mengenai mastetomi karena foto tersebut lekat dengan isu pornografi.
Oleh sebab itu, tim Facebook telah menyetuji foto mengenai mastektomi, menyusui, dan foto-foto yang berhubungan dengan sains. Namun, foto mengenai payudara, puting, dan genitalia tetap akan disensor demi kepentingan bersama.
Hal ini merupakan akhir dari kontroversi unggahan foto mengenai kanker payudara di Facebook.
Petisi online mengenai persetujuan Facebook dalam mengunggah foto mengenai mastektomi muncul setelah tersiarnya kabar Angelina Jolie melakukan operasi mastektomi ganda. Pada saat itu, seorang fotografi dari The SCAR Project mendapati Facebook menyensor fotonya mengenai mastektomi, dan kemudian dia membuat petisi.
Oleh: Nastiti Prima
(vem/tyn)