Tubuh langsing menjadi impian banyak orang, ada berbagai cara untuk mendapatkan impian tersebut. Mulai dari diet, olahraga, atau bahkan memilih cara instan dengan mengonsumsi obat pelangsing.
Tapi tahukah kamu ladies, jika cara instan tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan? Menurut dr Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP dari RS Sardjito Yogyakarta, penggunaan obat pelangsing menyebabkan Hipertensi Paru atau suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis atau paru, yang pada akhirnya membuat jantung kanan bekerja lebih keras dari seharusnya dan dapat berakibat fatal dalam waktu cepat.
“Obat pelangsing akan mengeluarkan suatu zat bernama serotonin, yang menyebabkan pembuluh darah pada paru menyempit,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Advertisement
Menurutnya, mereka yang mengonsumsi obat pelangsing, kemudian akan merasa sesak napas. Setelah diteliti ternyata memiliki hipertensi paru yang dideteksi dengan rekam jantung dan ekokardiografi.
Menurut catatan Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI), Hipertensi Paru lebih sering diderita anak-anak hingga usia dewasa pertengahan, juga lebih sering dialami perempuan dengan perbandingan 9:1, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.
Meski penyakit ini memang didominasi oleh kaum perempuan sebanyak 79 persen, dr Kris mengatakan, pemicu penyakit ini pada perempuan masih sangat sulit dikenali, termasuk teori hormonal yang belum terbukti secara ilmiah. Tapi, kasus penyakit jantung bawaan (PJB) masih menjadi pemicu utama dari tingginya kasus Hipertensi Paru pada perempuan.
"PJB dan penyakit autoimun seperti lupus merupakan penyakit mendasar yang memang banyak ditemukan pada kaum perempuan juga. Otomatis kasus hipertensi paru pada perempuan juga meninggi," tutup dia.
(vem/asp/mim)