Gula memang menjadi salah satu sumber makanan yang dibutuhkan tubuh, namun konsumsi yang berlebihan tentu tak sehat, menyebabkan kegemukan dan bahkan bisa mengundang penyakit.
Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua gula itu buruk? Gula yang masuk dalam kategori karbohidrat bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa. Tapi manakah yang termasuk gula baik dan gula buruk?
Dilansir dari stylecaster.com, semua jenis karbohidrat memicu sekresi insulin yang merupakan komponen utama penyebab bertambahnya berat badan, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Advertisement
Jenis gula yang buruk atau sebaiknya dikurangi konsumsinya dalah glukosa, karena bisa menyebabkan lonjakan insulin dalam waktu cepat.
Sedangkan jenis gula yang baik adalah fruktosa, yang mana masuk dalam gula alami. Fruktosa menimbulkan pelepasan insulin lebih lambat karena adanya nutrisi dalam makanan yang harus diproses lebih dahulu sehingga penyerapannya lebih lambat. Fruktosa lebih banyak didapat dari buah dan sayur.
Mudah sekali membedakan mana gula baik dan gula buruk. Gula baik biasanya sudah tersedia dalam makanan segar dan dari alam seperti buah-buahan dan madu. Sedangkan gula buruk biasanya adalah jenis gula yang sudah melalui proses pengolahan dan digunakan sebagai tambahan masakan seperti gula pasir, gula jawa dan lainnya.
Nah, kini sudah bisa membedakan gula mana yang baik dikonsumsi dan mana yang baiknya dikurangi kan?
Sumber: Liputan6.com
(vem/feb)