Perawatan kulit adalah salah satu rutinitas yang cukup sering dilakukan, khususnya bagi perempuan. Meski begitu, masih banyak di antara kita yang belum menemukan produk yang cocok. Alhasil kita pun lebih sering gonta-ganti skincare.
Mencoba skincare baru berarti kamu harus siap resiko ketidakcocokan pada kulit. Banyak di antara kita yang mengalami perubahan kondisi kulit yang cukup drastis saat mencoba produk baru. Terdapat dua kondisi yang umum dialami, yakni purging dan breakout. Meski sama-sama menunjukkan perubahan kondisi kulit yang lebih buruk, namun keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Jika purging menandakan proses produk skincare yang sedang bekerja di kulit, sedangkan breakout menandakan ketidakcocokan kulit pada produk. Kenali perbedaannya yuk!
Purging
Purging ditandai dengan munculnya jerawat, kulit menjadi kering, atau malah tiba-tiba menjadi sangat berminyak. Hal ini umum terjadi ketika kamu mencoba skincare yang memiliki kemampuanĀ mempercepat regenerasi kulit.
Kenapa purging terjadi?
Hal ini biasanya dikarenakan komedo super kecil bernama microcomedones berubah menjadi blackhead, whitehead, atau jerawat. Microcomedones adalah sisa-sisa sel kulit mati yang tidak terangkat di lapisan kulit. Jika kamu menggunakan produk skincare yang berfungsi untuk mempercepat regenerasi kulit, biasanya akan terjadi jerawat di beberapa bagian karena produk tersebut sedang bekerja mempercepat pengangkatan sel kulit mati.
Kandungan skincare yang dapat menyebabkan purging di antaranya: hydroxy acids seperti salicylic acid, vitamin C, retinoids, benzoyl peroxide, produk eksfoliasi seperti scrubs dan enzyme exfoliants. Sedangkan prosedur chemical peeling, laser, dan microdermabrasi juga turut menyebabkan purging.
Berapa lama purging terjadi?
Lamanya purging tergantung dari tipe kulit dan juga usia. Rata-rata purging terjadi selama dengan usia regenerasi kulit yakni 28-30 hari. Untuk mencegah kondisi purging yang terlalu obvious, sebaiknya kamu mencoba produk skincare satu per satu (misalnya hanya mencoba pelembab saja) sehingga dapat mendeteksi apakah kamu cocok atau tidak.
Breakout
Breakout adalah kondisi yang jelas-jelas menandakan ketidakcocokan kulit terhadap suatu bahan produk skincare maupun makeup. Hal ini memang yang paling menyebalkan saat mencoba produk baru. Umumnya breakout ditandai dengan dengan inflamasi atau jerawat yang sangat meradang. Jika kondisi kulit semakin memburuk, sebaiknya segera menghentikannya dan beralih ke produk lain.
Advertisement
Bagaimana mengobati breakout?
Ketika kamu sedang mengalami breakout akibat produk tertentu, sebaiknya hentikan pemakaian skincare apapun selain sabun pembersih dan sunscreen untuk sementara. Setelah itu kamu juga bisa mencatat bahan apa yang biasanya membuatmu breakout dan sebisa mungkin hindari produk yang mengandung bahan yang sama.
Tidak semua pengalaman breakout sama, ada beberapa orang yang tidak cocok dengan bahan tertentu, ada juga yang baik-baik saja. Jadi penting sekali bagi kamu untuk mencatat bahan skincare yang cocok dan tidak cocok sebagai referensi. Meskipun begitu ada beberapa bahan skincare yang umumnya perlu dihindari, yakni: alkohol, ester, detergen, silicone, dan lanolin.
Untuk itu penting bagi kamu untuk mengenali perbedaan purging dan breakout. Jika purging akan hilang setelah masa regenerasi kulit selesai, breakout akan membuat kondisi kulit semakin buruk jika kita melanjutkan produknya. Semoga tidak bingung lagi saat mencoba produk skincare baru ya, ladies.
Sumber: iPrice.co.id
- Pilih Skincare dengan Kandungan Vitamin C dan Dapatkan Manfaat Berikut
- Tiga Kebiasaan Buruk yang Membuat Kulitmu Berminyak
- Gimana Cara Mengetahui Jenis Kulit Kita? Cek di Sini Yuk!
- 4 Hal Ini Ternyata Membuat Kulit Kamu Berminyak
- Awas Ladies, 5 Makanan Ini Sangat Buruk Untuk Kecantikan Kulitmu
(vem/mim)