Kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan pedas dengan jumlah cabai yang banyak, bahkan sambal menjadi salah satu makanan pendamping yang sulit dipisahkan setiap kali makan. Makanan pedas sudah menjadi salah satu makanan yang umum dikonsumsi, tapi beberapa orang sangat menyukai makanan ekstra pedas bahkan tidak masalah jika harus berkeringat deras dan menangis karena kepedasan.
Tapi apakah aman makan makanan terlalu pedas dan terlalu banyak cabai? Pepper nutritionist Wendy Bazilian, DrPH, dalam Health.com mengungkapkan bahwa rasa pedas pada cabai memang tidak samai membahayakan jiwa atau kerusakan fisik pada esofagus dan lidah, tapi makanan sangat pedas bisa menyebabkan sakit perut dan rasa terbakar saat buang air besar.
Otak menerima sinyal 'rasa sakit' yang dikirimkan perut sehingga menimbulkan rasa sakit perut, mual dan bahkan muntah. Terlalu banyak makan pedas juga dinilai berbahaya untuk dinding lambung. Perut bereaksi seakan kamu makan makanan beracun. Efek negatif lainnya jika makan terlalu banyak makanan pedas adalah timbulnya mati rasa dan kesulitan bernapas.
Advertisement
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa capsaicin dalam cabai membantu membuatmu menahan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran kalori tubuh. Bahkan cabai yang pedas bisa membantu membersihkan sinus, pilek, mengurangi rasa sakit dan mengurangi pertumbuhan beberapa bakteri.
Jadi, ada sisi baik dan buruknya makan makanan pedas, namun jika berlebihan dan terus menerus, juga bisa mengganggu sistem pencernaan. Yang paling penting adalah, ketahui batasan dan kemampuanmu dalam menahan rasa pedas dan makan makanan pedas secukupnya saja ya agar tetap bisa menikmati makanan tanpa menimbulkan efek samping kesehatan.
- Hal-Hal Aneh yang Bisa Terjadi Pada Tubuh Saat Kamu Menstruasi
- Minum Air Lemon Dipercaya Bisa Menurunkan Berat Badan, Faktanya...
- Tanggapan PT Pharos Terhadap Viostin DS Mengandung DNA Babi
- Mengapa Dada Terasa Nyeri & Sakit Sekali saat Merasa Sedih? Ini Alasannya!
- Yuk Hindari, Kebiasaan Buruk Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kolesterol