Bukan hanya penyakit jantung koroner (PJK) atau gagal jantung saja yang perlu diwaspadai. Faktanya, ada berbagai penyakit dari jantung yang perlu diwaspadai pula, contohnya penyakit Aritmia.
Sebab, Aritmia dapat menimbulkan kematian mendadak. Dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K), FIHA, Ketua Indonesian Heart Rhythm Society Meeting (InaHRS) pun menjelaskan, aritmia ini bisa terjadi pada segala usia, mulai dari bayi hingga lansia. Penyakit pun memiliki gejala yang menonjol seperti jantung berdebar.
"Setidaknya 41 persen pasien yang mengeluh berdebar, mereka terbukti memiliki aritmia. Berdebar ini adalah salah satu gejala aritmia yang paling sering membuat pasien berobat ke dokter spesialis jantung," ujar dia dalam Press Conference Aritmia di Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dr. Dicky mengatakan aritmia dapat dibedakan menjadi dua golongan. Yaitu bradiaritmia yang merupakan laju jantung yang terlalu lambat, yakni kurang dari 60 kali per menit (kpm), dan takiaritmia yang merupakan laju jantung yang terlalu cepat, yakni lebih dari 100 kpm.
Berdebar pada penyakit ini, tidak hanya terbatas pada denyut jantung yang cepat atau lambat saja. Pasien, biasanya juga akan mulai mengeluh ketika denyut jantungnya tidak teratur, terasa lebih kuat, ada jeda bahkan ada rasa sakit dada.
"Pasien akan merasakan sensasi tidak nyaman dari denyut jantung mereka. Dan rasa sakit yang tidak biasa. Kesadaran ini akan membuat mereka hanya fokus kepada denyut jantungnya," tuturnya.
Selain jantung berdebar, gejala lainnya ialah mudah pusing, pingsan, stroke, dan yang lebih parahnya kematian mendadak. Adapula gejala yang tidak khas aritmia namun dapat mengarah ke penyakit tersebut, yaitu lesu. Menurut, Dr. Dicky jika terjadi gejala seperti itu, ada baiknya langsung berkonsultasi pada dokter.
(vem/asp/apl)