Sekitar enam tahun lalu, kehidupan Anja Taylor benar-benar buruk. Dalam setahun berat badannya naik sekitar 45 kg, yang membuat total berat badannya jadi 151 kg. Berbagai masalah kesehatan pun ia alami, mulai dari jerawat yang terus bermunculan dia area dagu dan leher, haid yang nggak teratur, lutut yang sakit, bahkan dokter mendiagnosisnya dengan penyakit arthritis di usia yang baru 20 tahun.
"Barulah aku sadar kalau aku tak sehat," paparnya seperti yang dilansir oleh today.com. Saat itu, Anja tinggal sendirian untuk pertama kali dan makan banyak sekali makanan cepat saji (junk food/fast food). Karena merasa tidak ada yang membatasi, Anja makan apa saja yang ia inginkan. Tubuhnya yang sebenarnya sudah gemuk itu pun makin gemuk.
Awalnya Anja tak mau pusing soal berat badannya. Tapi kemudian dia mengalami sejumlah masalah kesehatan. Saat usianya 22 tahun, dia didiagnosis mengalami polycystic ovarian syndrome (PCOS) yang menjadi penyebab haidnya tidak teratur.
Bulan Desember 2015, Taylor sadar dirinya ingin berubah dan melakukan sesuatu tapi bingung harus mulai dari mana. Olahraga pun terasa berat baginya.
"Saat kesehatanmu buruk, sulit sekali pergi ke tempat fitnes. Menggerakkan tubuh di tempat fitnes pun lebih sulit dari yang dipikirkan orang-orang," paparnya.
Bulan Februari 2016, Anja mengikuti spin class. Meski cukup sulit dan melelahkan bertahan di kelas yang berlangsung selama 50 menit, dia sangat menikmatinya dan terus melakukannya. Pola makannya pun berubah, dia sengaja memesan makanan khusus dari layanan katering yang membuatnya lebih mudah mengonsumsi lebih banyak sayuran dan protein tanlemak dengan karbohidrat yang lebih sedikit.
Setelah mengubah pola hidupnya dengan mengikuti spin class dan mengonsumsi makanan sehat, berat badannya pun turun sebanyak 46 kg dalam setahun (terhitung sejak Februari 2016 hingga Desember 2016). Namun, berat badannya sempat naik lagi 9 kg. Dan butuh waktu lama lagi untuk menghilangkan 9 kg tersebut karena ia terlalu stres dan menekan dirinya sendiri.
Anja pun membagikan tiga tipsnya yang membuatnya berhasil menurunkan berat badan tersebut. Apa sajakah tipsnya, yuk kita simak di sini.
Advertisement
1. Pilih Sesuatu yang Kamu Suka
Meski awalnya Anja kesulitan mengikuti spin class tapi lama kelamaan ia mulai menyukainya. Dulunya ia selalu memaksa melakukan olahraga yang tak ia suka yang pada akhirnya tak menghasilkan apa-apa. Menurutnya penting untuk memilih sesuatu (olahraga) yang benar-benar disuka agar tidak gampang bosan atau menyerah di tengah jalan.
2. Buat Target yang Masuk Akal
Dulunya setiap kali ingin menurunkan berat badan, Anja sudah stres duluan dengan target yang terlalu besar. Kalau langsung memasang target turun 68 kg dalam satu waktu pastinya akan terasa berat sekali. Maka dari itu, Anja lebih fokus untuk memasang target bulanan yang lebih mudah dicapai.
3. Cari Teman
Anja bertemu dengan banyak teman yang terus memotivasinya. Dan itu sangat membantunya untuk terus konsisten menjaga kebiasaan sehat. Ketika ada teman atau orang-orang yang menyemangati, pastinya jadi lebih semangat untuk olahraga rutin dan terus menjaga pola makan sehat.
Tips-tips dari Anja tersebut bisa dibilang sederhana. Tapi kalau bisa diterapkan dengan benar dan optimal, bukan hal yang mustahil berat badan bisa turun sampai 46 kg dalam setahun seperti yang dibuktikan oleh Anja.
- 6 Langkah Mudah Untuk Menambah Berat Badan
- Menurut Penelitian, Rajin Masak Sendiri di Rumah Bikin Berat Badan Turun!
- Resolusi Pola Hidup Sehat Tahun 2018: Minum Air Putih Lebih Banyak
- Mengecilkan Lingkar Perut dalam Waktu Singkat
- Tips Mengurangi Lipatan Lemak di Tubuh yang Cepat & Aman
(vem/nda)