Anne Kearney, Memorial University of Newfoundland
Bulan ini adalah bulan kesadaran kanker payudara dan semua perempuan harus tahu tak pernah ditemukan bukti andal bahwa mamogram rutin bagi perempuan sehat dapat menyelamatkan hidup mereka.
Advertisement
Bahkan, ada bukti cukup sahih bahwa mamogram rutin bisa berbahaya.
Meski demikian, di Kanada, ada 12 program pemeriksaan payudara, masing-masing menawarkan mamografi rutin pada para perempuan sehat. Kebanyakan menawarkan mamogram pada perempuan berusia 50 sampai 74 tahun setiap dua atau tiga tahun. Program-program ini dirancang berdasarkan bukti yang didapatkan pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an yang mengatakan bahwa deteksi dini kanker payudara melalui mamogram dapat menyelamatkan banyak orang.
Satuan Tugas untuk Layanan Kesehatan Preventif Kanada juga masih merekomendasikan mamogram rutin bagi perempuan usia 50 hingga 74. Satgas ini sedang memperbarui rekomendasi mereka tahun ini; semoga kali ini rekomendasinya mencerminkan bukti terbaru.
Saya telah mengamati bukti pemeriksaan payudara selama lebih dari 20 tahun.
Saya adalah bagian dari sekelompok kecil orang-orang yang memulai program pemeriksaan payudara di provinsi Newfoundland and Labrador. Tugas saya meliputi edukasi publik dan para profesional, termasuk merekrut para perempuan.
Sejalan dengan waktu, ada semakin banyak bukti bahwa pemeriksaan mamografi tidaklah sebermanfaat yang kita pikir sebelumnya. Sebagai anak perempuan dari seorang ibu yang mengalami kanker payudara pra-menopause, saya juga tertarik dengan bukti mengenai manfaat pemeriksaan payudara baik yang dilakukan sendiri maupun pemeriksaan klinis.
Jika Anda seorang perempuan yang sedang mempertimbangkan (atau terus melakukan) pemeriksaan rutin mamografi, berikut adalah informasi yang perlu Anda ketahui.
1. Pemeriksaan mamogram tidak mengurangi kematian akibat kanker payudara
Tidak ada bukti andal bahwa pemeriksaan rutin mamogram mengurangi kematian akibat kanker payudara jika dilihat dari statistik populasinya. Organisasi internasional independen untuk informasi kesehatan, Kolaborasi Cochrane, sampai pada kesimpulan ini setelah mengamati sejumlah percobaan awal secara acak. Percobaan terbaru di Kanada, dinilai sebagai percobaan mamografi terbaik, mendukung temuan sebelumnya untuk para perempuan di kisaran usia 40-59 tahun. Ini adalah bukti penting yang layak ditimbang dengan hati-hati.
2. Mamogram rutin menghasilkan diagnosa kanker yang berlebihan
Kolaborasi Cochrane juga melaporkan bahaya yang dikaitkan dengan pemeriksaan mamografi. Temuan terpentingnya adalah diagnosis berlebihan (overdiagnosis). Ini adalah diagnosis pada perempuan sehat yang kalau tidak menjalani mamografi, kanker tersebut tidak akan pernah terdeteksi secara klinis atau membahayakan perempuan tersebut dalam cara apa pun.
Perkiraan diagnosis berlebihan bervariasi, sekitar 30% dalam laporan Kolaborasi Cochrane 2013, 55% dalam laporan percobaan Kanada 2016, dan 54% dalam laporan Lembaga Kanker Nasional Amerika Serikat.
3. Perawatan bagi yang mengalami diagnosis berlebihan berbahaya
Perempuan yang mendapatkan diagnosis kanker payudara secara berlebihan menjalani berbagai perawatan kanker payudara yang biasanya termasuk lumpektomi (pengangkatan sebagian jaringan payudara), mastektomi (pengangkatan payudara), radiasi, dan terapi hormon. Semua perawatan tersebut berbahaya.
Ini artinya, gara-gara pemeriksaan mamografi, banyak perempuan didiagnosis mengidap kanker payudara yang bisa jadi tidak akan pernah muncul. Maka, mereka menjalani perawatan yang tidak perlu.
4. Diagnosis positif yang salah dan diagnosis berlebihan membikin cemas
Bahaya lain yang dikaitkan dengan pemeriksaan mamografi adalah temuan positif yang ternyata salah—yaitu ada abnormalitas yang terdeteksi yang mungkin saja kanker payudara, tapi setelah dites lebih jauh, termasuk mamografi lanjutan, ternyata bukan kanker payudara. Menjalani tes lagi bisa menimbulkan kecemasan serius pada beberapa perempuan, termasuk keyakinan bahwa mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker.
Selain kecemasan serius yang dialami beberapa perempuan karena diagnosis positif yang ternyata salah, coba bayangkan apa yang dialami para perempuan yang didiagnosis secara berlebihan, yang menerima berbagai perawatan dan juga hidup dengan diagnosis kanker sepanjang hidup mereka—suatu diagnosis yang mungkin tidak akan diberikan kalau bukan karena pemeriksaan mamografi.
5. Radiasinya juga bisa membunuh
Radiasi berkait pemeriksaan mamografi, mamografi tambahan bagi yang mendapatkan diagnosis positif (yang ternyata salah), dan radiasi dari perawatan bagi mereka yang mendapatkan diagnosis berlebihan mengandung risiko yang signifikan bagi perempuan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Satuan Tugas Layanan Preventif Amerika Serikat memperkirakan paparan radiasi dari pemeriksaan dan proses diagnosis lanjutan menyebabkan 27 kasus kanker payudara dan 4 kematian pada setiap 100.000 perempuan usia 50 hingga 69 yang diperiksa dua tahun sekali.
6. Pemeriksaan mengalihkan sumber daya dari yang lebih penting
Ada bahaya signifikan berkait pemeriksaan mamografi dan tidak ada bukti yang bisa diandalkan berkait manfaatnya. Ini saatnya kita menghentikan mamogram rutin bagi semua perempuan sehat berumur tertentu. Sumber daya seharusnya ditujukan pada para perempuan yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, proses diagnosis menyeluruh bagi para perempuan yang mengalami perubahan pada payudara yang tidak kunjung hilang, dan untuk memastikan para perempuan ini mendapatkan perawatan tepat untuk kanker payudara invasif yang sudah terkonfirmasi.
Pemeriksaan yang dianjurkan bagi semua populasi perempuan menimbulkan biaya pada sistem kesehatan, belum lagi biaya sosial, finansial, hubungan pribadi, dan emosional pada para perempuan dan keluarganya.
7. Informasi publik tidak berimbang
Penting bagi para perempuan untuk diberi tahu—dalam bahasa yang mudah dimengerti—mengenai potensi bahaya dan manfaat dari pemeriksaan mamografi sehingga mereka secara bijaksana memutuskan apakah mereka mau diperiksa atau tidak. Saya baru-baru ini terlibat dalam telaah 12 situs web tentang program kanker payudara di Kanada. Hasilnya (sudah diterima untuk diterbitkan) menunjukkan tidak ada satu pun program yang menawarkan informasi berimbang pada situs web mereka untuk mendorong pengambilan keputusan yang bijak.
Ini saatnya kita mengubah percakapan tentang bagaimana mengurangi penyakit serius dan kematian yang berkait kanker payudara. Pemeriksaan mamografi bagi populasi luas bukanlah jawabannya. Kita perlu terus melakukan penelitian untuk menemukan cara deteksi dini yang lebih baik, termasuk memeriksa sendiri payudara dan pemeriksaan klinis.
Anne Kearney, Associate Professor of Nursing, Memorial University of Newfoundland
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
(vem/kee)