‘Tiga serangkai masalah kesehatan’ yang terdiri dari obesitas, konflik dan kesehatan mental, termasuk penyalahgunaan obat merupakan kendala utama yang mengancam gaya hidup sehat dan aktif.
“Kematian merupakan motivator yang sangat kuat, baik bagi perorangan maupun pemerintah setiap negara, untuk segera menangani penyakit-penyakit yang telah membunuh kita dengan angka kematian yang sangat tinggi,” ungkap Dr. Christopher Murray, Director of the Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington.
Tetapi, kita juga masih perlu tambahan motivasi untuk menangani dan mengatasi masalah-masalah yang menyebabkan timbulnya penyakit. Walaupun terjadi perkembangan dan kemajuan dalam hal pengurangan angka kematian, ‘tiga serangkai masalah kesehatan’ tetap membebani pencapaian kemajuan lebih jauh.
Advertisement
- Satu dari risiko yang paling perlu diperhatikan dalam Studi Beban Penyakit ini adalah kelebihan berat badan. Angka penyandang penyakit yang disebabkan oleh mereka yang kegemukan meningkat dengan cepat, dan beban penyakit dapat ditemukan dalam berbagai tingkatan sosial-demografik. Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi merupakan penyumbang ke-empat terbesar dalam hal berkurangnya masa hidup sehat, setelah tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok dan kadar gula yang tinggi.
- Angka kematian yang disebabkan oleh timbulnya berbagai konflik dan terorisme meningkat dua kali lebih tinggi dibanding dekade lalu. Berbagai konflik yang baru saja berlangsung di Suriah, Yaman, Sudan Selatan dan Libya merupakan ancaman besar bagi masalah kesehatan, baik dilihat dari sisi terjadinya korban-korban maupun bagaimana mereka harus hidup dalam kondisi fisik dan mental yang disebabkan.
- Kesehatan mental dan penyalahgunaan obat-obatan tetap menjadi penyebab utama berkurangnya kualitas hidup sehat pada tahun 2016, dan hal ini terjadi di seluruh negara dengan berbagai kondisi sosial ekonomi. Angka dari penanganan kasus untuk kesehatan mental dan penyalahgunaan obat-obatan ini masih tetap rendah. Bahkan di negara-negara berpendapatan tinggi di mana cakupan atau wilayah penanganan telah ditingkatkan, namun prevalensi dari masalah-masalah yang paling umum sekalipun, tetap belum berubah.
GBD atau Studi Beban Penyakit merupakan upaya epidemiologis yang terbesar dan paling komprehensif untuk menghitung berapa besar kondisi kesehatan berkurang di semua tempat dalam jangka waktu tertentu. Studi ini melibatkan lebih dari 2.500 kolaborator dari 130 negara dan wilayah. IHME mengkoordinasikan studi ini. Tahun ini, lebih dari 13 miliar data yang diamati; makalah-makalah yang diterbitkan memampukan The Lancet menyajikan informasi yang lengkap.
GBD tahun ini ditingkatkan dari data tahunan sebelumnya melalui ketersediaan data-data terbaru, perbaikan metodologi, serta pengukuran untuk menelusuri kelengkapan pendataan informasi penting.
Temuan lain yang juga terdapat dalam Studi ini:
- Pola makan yang buruk berhubungan dengan 1 dari 5 kematian, di seluruh dunia.
- Penyakit- tidak menular menjadi penyebab dari 72% angka kematian di seluruh dunia pada tahun 2016, sangat kontras dengan angka yang tercatat pada tahun 1990, yaitu sebesar 58%. Selama dekade terakhir saja, diabetes naik dari peringkat 17 menjadi peringkat 9 sebagai penyebab utama kematian di negara-negara dengan pendapatan rendah-menengah.
- Tembakau berhubungan dengan 7,1 juta kematian di lebih dari 100 negara, merokok adalah faktor resiko utama yang menyebabkan hilangnya masa-masa hidup sehat.
- Penyebab utama dari kematian dini secara global adalah: penyakit jantung iskemik, stroke, infeksi saluran pernafasan bawah, penyakit yang berhubungan dengan diare, serta kecelakaan di jalan raya. Penyakit jantung iskemik merupakan penyebab kematian dini utama pada pria di 113 negara dan pada wanita di 97 negara.
- Hanya empat dari 20 penyebab disabilitas pada tahun 2016, yaitu: stroke, COPD (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), diabetes dan kehilangan keseimbangan (falls) -- yang juga merupakan penyebab utama dari kematian.
Sebagai tambahan, berbagai kondisi utama di tahun 2016 yang membuat orang-orang menjadi sakit, namun tidak terlalu fatal adalah: nyeri pinggang bawah, sakit kepala dan migrain, hilang pendengaran, anemia dan kurang zat besi, serta depresi berat.
Didirikan tahun 2007, The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) merupakan pusat riset kesehatan global independen di Universitas Washington, Seattle yang menyajikan hasil pengamatan yang sangat cermat dan berimbang mengenai masalah-masalah kesehatan penting di seluruh dunia serta mengevaluasi strategi dalam menangani masalah-masalah tersebut.
IHME membuat dan menyajikan informasi ini agar para pembuat kebijakan, penyandang dan pemberi dana, praktisi, peneliti, serta para pengambil keputusan di tingkat lokal dan global dapat memiliki bukti yang diperlukan pada saat membuat keputusan yang tepat untuk mendayagunakan segala kemampuan yang ada untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
- Rutinitas Ngantor Bikin Tubuh Tambah Gemuk? Kenali Penyebabnya Yuk!
- Ternyata, Masalah Mudah Gemuk Selama Ini Dipicu Hormon Ini Ladies!
- Kebanyakan Duduk Bikin Bokong Lebar? Penelitian Membuktikan...
- Secara Ilmiah, Ini Alasan Mengapa Kamu Gampang Lapar & Suka Ngemil
- Yuk Cegah Obesitas dan Diabetes Dengan Konsumsi Gula Kayu