Memang, selama ini banyak yang berasumsi bahwa yang serba menyehatkan itu sebetulnya ada di dapur (rumah), dan bukan di restoran. Hal tersebut sudah banyak disadari oleh hampir semua lapisan masyarakat.
Namun sayangnya, tidak selamanya masakan rumah itu baik lho. Banyak hal yang membuat masakan rumah dijuluki sebagai The Sillent Killer, salah satunya dalam hal pemilihan minyak goreng. Persepsi di masyarakat selama ini adalah semua minyak goreng itu sama saja dan penggunaannya yang berulang-ulang dalam penggorengan itu membuat masakan rumah menjadi The Sillent Killer. Persepsi ini sendiri nampaknya sudah sangat melekat di benak sebagian besar masyarakat.
Keluarga muda sekarang cenderung memilih yang serba praktis dalam menata hidup keseharian. Demikian pula halnya dalam hal memilih minyak goreng. Terbatasnya waktu dan padatnya kegiatan menjadikan ibu rumah tangga jarang sekali memperhatikan kriteria minyak goreng yang baik dan sehat.
Advertisement
Padahal nih ya, minyak goreng diperlukan dalam gizi yang seimbang, lemak/minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A,D,E dan K serta menambah lezatnya hidangan.
Mulina Wijaya, Deputy Marketing Manager SunCo melihat masyarakat seringkali menganggap minyak goreng adalah hal yang tidak berbahaya, “Agar terhindar dari penyakit berbahaya, pastikan jangan gunakan minyak secara berulang-ulang. Jika minyak sudah berubah warna akibat sisa makanan, sebaiknya ganti dengan minyak yang baru. Selain itu, hindari penggunaan suhu terlalu panas saat memasak, karena dapat membentuk radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.”, ujar Mulina saat ditemui di Jakarta.
dr.Tirta Prawita Sari, M.Sc., Sp.GK. Sekretaris Komite Nasional Gizi dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, minyak yang sudah berubah warna, sudah tidak baik untuk menggoreng masakan. Penting bagi kita semua untuk segera mengganti minyak baru jika minyak lama sudah berubah warna.
"Menjadi penyebab penyakit jantung, diabetes dan kanker. Jadi minyak yang sudah berubah warna, minyaknya sudah rusak dan jangan dipakai. Penyakit tidak menular disebabkan minyak yang tidak layak ini, saat ini banyak diderita oleh masyarakat dengan ekonomi lemah. Kalau dahulu orang ekonomi berada. Karena itu pentingnya pengetahuan bagaimana cara memakai minyak yang benar harus diterapkan," ujarnya.
Kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas dan penyakit degeneratif, seperti kanker, dan penumpukan lemak di hati. Yang paling populer dan sangat berbahaya selanjutnya yaitu jantung koroner. Jadi kandungan lemak yang masuk ke dalam tubuh harus dijaga betul. Menggunakan minyak goreng baik adalah yang sangat sedikit nempel di makanan. Makanan yang dimasak dengan cara digoreng sebaiknya tidak terlalu banyak mengandung minyak agar lebih sehat dan tidak membahayakan.
Penting bagi kita semua untuk memilih minyak yang baik dan sehat. Untuk memilih minyak yang baik dan sehat, klik di sini tipsnya.
- Stop! Kebiasaan Minum Ini Bikin Kamu Perut Buncit & Susah Diet
- Sering Mengalami Tanda Ini? Bisa Jadi Kamu Kelebihan Protein
- Kolesterol Tinggi Tak Hanya Karena Makanan, Ini Sebab Lainnya
- Awas, Ini Bahaya Jika Kamu Malas Membersihkan Pusar
- Makan Junk Food Walau Sekali Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes