Bagi sebagian wanita, sepatu hak tinggi atau high heels adalah teman baik. Dengan memakai high heels, Anda akan merasa lebih tinggi, lebih langsing dan pastinya lebih percaya diri. Tapi, tentunya ada konsekuensi yang perlu Anda ketahui tentang kebiasaan Anda memakai high heels.
Podiatris atau ahli kesehatan kaki setuju bahwa kebiasaan memakai sepatu bertumit tinggi dapat membahayakan kesehatan Anda. Meski terlihat bisa ‘memperbaiki’ postur namun kenyataannya pengunaan alas kaki bertumit tinggi membuat tubuh menjadi tidak seimbang dan bisa mengakibatkan otot-otot kaki mengecil dan memendek.
Selain itu, penggunaan high heels yang terlalu sering akan berisiko membuat postur pinggul dan tulang belakang menjadi tidak sejajar. Walhasil, tubuh terlihat melengkung.
Advertisement
Tapi, risiko-risiko tidak perlu membuat Anda ciut. Tenang, masih ada cara untuk meminimalisir efek negatif yang dapat timbul dari pemakaian alas kaki bertumit tinggi. Simak tips dari podiatris untuk meminimalkan akibat negatif pemakaian alas kaki bertumit tinggi berikut ini.
"Filosofi saya adalah bahwa memakai sepatu seperti diet," kata ahli penyakit kaki City berbasis New York, Hillary Brenner. "Ketika diet, kita menghitung kalori. Ketika memakai sepatu, kita menghitung lama waktu pemakaiannya. Jangan memakai sepatu bertumit tinggi selama lebih dari dua jam pada suatu waktu jika Anda harus melakukan aktivitas berdiri atau berjalan."
Howard Osterman, podiatris dari Washington, DC menambahkan bahwa pembeli harus mencari sepatu dengan bantalan forefoots. Pastikan juga sepatu yang Anda taksir memiliki sebuah platform jika tinggi tumitnya melebihi 7,5 cm.
Menurut podiatris di New York City, Emily Splichal, ini bukan hanya tentang bantalan tumit. Sangat penting bagaimana Anda merawat kaki pasca pemakaian sepatu bertumit tinggi. Lakukan peregangan betis dan gulirkan telapak kaki di atas bola golf atau bola tenis. Pemulihan adalah salah satu hal yang paling penting untuk mengurangi efek sakit akibat sepatu berhak tinggi.
Sumber: meetdoctor
(vem/apl)