Seberapa banyak protein yang Anda asup dan berasal dari mana akan memengaruhi panjang pendeknya umur Anda, kata sebuah studi yang dilakukan Massachusetts General Hospital dan dimuat dalam JAMA Internal Medicine. Para peneliti menemukan, mereka yang memilih protein hewani, terutama dari daging olahan, memiliki risiko kematian lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang dibanding yang memilih protein nabati.
Riset terbaru ini mengikutsertakan data dari studi jangka panjang sebelumnya yang meneliti lebih dari 17 ribu relawan. Para relawan diawasi selama 26-30 tahun dan diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai kesehatan dan pola makan mereka. Rata-rata, para relawan mendapat kalori mereka dari protein hewani (14 persen) dan nabati (empat persen). Selama penelitian, 36 ribu di antaranya meninggal dunia.
Setelah mencocokkan dengan gaya hidup relawan dan faktor risiko lainnya, peneliti menemukan bahwa mereka yang sering makan produk hewani, termasuk daging merah, ikan dan unggas, mengalami sedikit peningkatan risiko kematian. Mereka yang lebih banyak makan protein nabati seperti kacang-kacangan memiliki risiko kematian paling rendah.
Advertisement
Peningkatan risiko kematian terjadi pada mereka yang mempraktikkan minimal satu gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan hobi minum alkohol. Pada mereka yang mempraktikkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, menjaga berat ideal dan menjauhi rokok serta alkohol, hubungan dengan risiko kematian, lenyap.
Peneliti menemukan, risiko kematian meningkat bagi para penghobi daging merah, termasuk daging sapi dan babi, bukan untuk konsumsi daging ikan dan unggas. Ahli nutrisi Cynthia Sass, RD, mengatakan bahwa mereka yang sedikit makan daging, sedikit pula risiko menjadi obesitas, menderita diabetes tipe-2 dan penyakit jantung. Memilih protein nabati daripada protein hewani, meski ini tidak berarti Anda harus menjadi vegetarian, akan membuat perbedaan besar.
Penemuan ini menyarankan agar kita lebih memilih protein nabati ketimbang hewani berupa daging merah dan daging olahan, jika ingin memiliki umur yang lebih panjang.
Sumber: meetdoctor
(vem/apl)