Bertambahnya usia pada wanita membuat tubuh bersiap untuk menghadapi menopause. Bukan hanya secara hormon dan kemampuan reproduksi saja yang akan berubah pada tubuh wanita, namun juga potensinya terhadap serangan penyakit.
Ternyata, ada hubungan antara menopause dengan risiko serangan jantung. Wanita cenderung mengalami serangan jantung dan masalah jantung lainnya 10 tahun lebih awal dibanding pria. Dan para ahli mengatakan bahwa ini berhubungan dengan adanya hormon estrogen.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association, peneliti mengatakan bahwa risiko tinggi serangan jantung sebenarnya dimulai beberapa tahun sebelum mulainya menopause, dan risiko lebih besar umumnya paling besar dialami wanita ras Afrika-Amerika.
Advertisement
Seperti yang kita ketahui bahwa saat menopause, tubuh mengalami fluktuatif hormon terutama penurunan estrogen. Risiko tak banyak berubah bahkan jika wanita menopause minum suplemen untuk menjaga kadar estrogen. Terapi hormon mungkin membantu mengurangi gejala menopause, namun justru meningkatkan potensi kanker payudara dan tak menurunkan risiko serangan jantung.
Yang bisa wanita lakukan untuk mengurangi gejala sekaligus menurunkan risiko serangan jantung adalah menjaga gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, menjaga kadar kolesterol, olahraga teratur dan makan makanan sehat.
Meski untuk wanita Asia risikonya cukup kecil, namun tak menutup kemungkinan adanya serangan jantung mendadak. Bagaimana pun, ada banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan jantung. Jika wanita tak menjaga pola hidup sehat, serangan jantung bisa sewaktu-waktu datang. Jadi, jaga hidup sehat dari sekarang yuk ladies.
- 5 Tanda Jantung Tak Bekerja Normal, Cek yang Kamu Rasa
- 4 Penyebab Tak Terduga Yang Ternyata Memicu Serangan Jantung
- Green Tea, Minuman Sehat Untuk Mencegah Risiko Serangan Jantung
- Fakta Penting Ini Akan Membuatmu Semakin Menyayangi Jantungmu
- 10 Mitos Soal Penyakit Jantung, Kenali Faktanya Agar Tak Gelisah