Sukses

Beauty

Puasa Kok Sering Marah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Puasa seharusnya menjadi momen untuk menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyinggung perasaan yang lain.Tidak hanya menahan lapar dan haus saja. Seringkali puasa emosi pun menjadi sering meningkat. Hmm, kenapa ya? Berikut penjelasan dari dr. Setiyo kepada vemale mengenai alasan ilmiah mengapa sering emosi saat puasa.

Pada saat berpuasa, pasokan glukosa (gula) yang mencapai otak menjadi berkurang. Di dalam darah, glukosa dikirim juga ke otak sebagai sumber energi yang antara lain berguna untuk mengontrol temperamen dan emosi negatif lainnya.

Rendahnya kadar gula darah atau hipoglikemia inilah yang akan membuat amarah seseorang menjadi naik, sehingga mudah tersinggung dan marah. Gula darah rendah juga dapat disertai dengan kecemasan, kelelahan dan sakit kepala.

Bila tingkat serotonin dalam tubuh rendah, juga dapat membuat orang mudah tersinggung dan marah. Serotonin adalah hormon yang berfungsi mengontrol suasana hati, nafsu makan dan tidur, juga merupakan hormon yang membuat orang merasa bahagia dan menghilangkan emosi negatif.

Serotonin disintesis dalam tubuh dengan bantuan asam amino yang disebut triptofan. Triptofan tidak terbentuk di dalam tubuh dan harus dipasok oleh makanan. Dengan demikian, menambahkan menu harian dengan makanan kaya asam amino esensial menjadi sangat penting.

Ada penelitian yang menganalisis tentang hubungan antara puasa dan tingkat kemarahan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara puasa dengan tingkat regulasi kemarahan dengan skala hubungan sebesar 54%.

Nah, demikian Ladies alasan mengapa emosi meningkat saat puasa. Semoga penjelasan ini bermanfaat untukmu.

Sumber: meetdoctor 

(vem/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading