Hati-Hati! Makin Tinggi Pendidikan, Makin Besar Risiko Tumor Otak

Semua orang butuh pendidikan, bukan hanya untuk menunjang hidupnya, namun juga untuk kepentingan kesehatan otak. Jika otak digunakan secara aktif, maka otak akan semakin sehat.

Namun sebuah penelitian dari Swedia baru-baru ini menemukan hal mengejutkan bahwa ternyata semakin tinggi pendidikan orang, semakin tinggi pula risiko mereka mengalami tumor otak.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang menyelesaikan paling tidak tiga tahun masa kuliah memiliki kecenderungan 23 persen mengembangkan sel tumor otak bersifat kanker bernama glioma dan 16 persen lebih tinggi mengalami tipe sel tumor tidak bersifat kanker seperti meningioma, dibanding wanita yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA (tidak melanjutkan ke perguruan tinggi).

Begitu pula dengan pria, mereka yang menghabiskan 3 tahun tambahan untuk sekolah (kuliah) ternyata memiliki 19 persen kecenderungan mengalami tumor otak dibanding pria yang tidak mengenyam bangku kuliah.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health tersebut, peneliti mengambil data pada lebih dari 4.3 juta orang Swedia dan mengumpulkan informasi mengenai level pendidikan terakhir mereka, pendapatan, status pernikahan dan pekerjaan, dan ternyata hal-hal tersebut memang berpengaruh.

Meski memang alasan di balik hal ini masih belum begitu jelas, namun tentu ada banyak faktor pendukung lainnya, seperti misalnya gaya hidup yang tak sehat. Satu kemungkinan alasan atau penjelasan mengenai hal ini, orang-orang yang terlalu aktif menggunakan sel otaknya memiliki efek tertentu yang meningkatkan risiko tumor otak.

Tentu saja bukan berarti hal ini membuatmu memutuskan berhenti belajar dan tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Belajar itu penting untuk menjaga otak tetap aktif dan mengembangkan pengetahuan.

Kamu akan selalu punya banyak manfaat karena punya pendidikan tinggi, masalah terserang tumor otak atau tidak, hal itu tergantung dari gaya hidup. Jika kamu menjaga gaya hidup sehat, risiko tumor otak tentu akan kecil kamu alami.

(vem/feb)