Banyak orang pasti menyarankan untuk berpikir dewasa, bersikap dewasa, menjadi orang yang lebih serius, lebih tenang dan jangan pecicilan seperti anak kecil. Banyak orang akhirnya membunuh jiwa anak-anak yang masih ada di dalam dirinya dan menjadi orang dewasa yang membosankan dan kaku.
Padahal bagus lho jika kamu punya pemikiran dan bersikap seperti anak kecil seperti anak-anak sesekali. Menurut banyak penelitian, pemikiran yang terlalu serius dan kegiatan yang menguras tenaga serta otak rentan sekali membuatmu stres dan frustasi. Kamu jadi kehilangan senyum setiap harinya dan hatimu jadi tak bahagia.
Seiring bertambahnya umur kamu akan menghadapi banyak hal, kamu perlu menyesuaikan diri dengan masyarakat, mengikuti paradigma dan penilaian orang, merasa tak berdaya, terbatasi dan juga terikat. Hal ini sangat wajar, namun jika kamu membuat dirimu sendiri terjebak dalam hal ini, bisa jadi kamu cepat mati.
Advertisement
Pada akhirnya kamu mengabaikan hati kecilmu yang masih ingin bersenang-senang. Orang memang perlu menjadi lebih dewasa seiring bertambahnya usia, karena ada tanggung jawab yang perlu ditanggung. Namun jangan menjadikan tanggung jawab itu membunuh apa yang ada di dalam dirimu.
Ambil waktu jeda untuk mengembalikan dirimu seperti dulu. Melakukan apa yang memang kamu suka. Ada saat di mana kamu perlu berhenti, merangkul dirimu sendiri dan membiarkan jiwa anak-anak keluar dari dirimu agar hidupmu lebih berwarna.
Anak-anak mewarnai hidup mereka bukan hanya dengan pensil warna, tapi juga dengan tawa, rasa penasaran, keingintahuan yang tinggi dan serta perasaan bahagia.
Jadi coba deh, sebentar saja ingat-ingat seperti apa rasanya menjadi anak kecil. Bagaimana kamu dulu tertawa lepas dan menginginkan balon warna-warni, atau es krim rasa cokelat hingga bibirmu belepotan. Kamu pasti akan lebih mencintai hidupmu, dan kamu akan punya pemikiran yang lebih bijaksana. Please be happy, ladies.
(vem/feb)