Berbagai metode diet telah diikuti, tapi tak juga bisa mencapai berat badan ideal? Mungkin pemilihan diet yang kamu lakukan yang kurang tepat, Ladies.
Tanya Byron, seorang psikolog klinis yang telah berpengalaman selama 25 tahun, bersama beberapa rekannya dari Cambridge University telah mengadakan penelitian menyangkut pola diet yang dilakukan oleh 75 responden dengan berat badan berlebih.
Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa satu pola diet belum tentu cocok diterapkan untuk semua kondisi tubuh. Seperti dijelaskan dalam laman dailymail.co.uk, tim penelitinya menjelaskan bahwa kunci untuk sukses dengan diet penurunan berat badan adalah dengan memahami kondisi biologis dan kebutuhan khusus masing-masing orang. Mulai dari level hormon pengatur hasrat makan di dalam tubuh, faktor genetik hingga kepribadian.
Untuk mengetahui pola diet yang tepat untuk berbagai kondisi, para responden dibagi menjadi tiga kelompok dan diharuskan menjalani tiga pola diet yang berbeda selama tiga bulan. Setelah periode penelitian berakhir, terungkap bahwa ada tiga tipe pola makan yang paling umum. Pertama adalah emotional eaters, kedua feasters dan ketiga constant cravers. Seperti apa kebiasaan makan mereka dan diet apa yang paling cocok diterapkan? Simak penjelasannya berikut ini yuk.
Emotional Eaters
Mereka yang masuk dalam kelompok ini, makan karena alasan psikologis dan memilih makan junk food saat merasa gelisah, sedih, stres atau depresi. Tipe ini umumnya tidak terlalu memedulikan seberapa banyak makanan yang masuk ke dalam mulut mereka selama ini bisa mengalihkan fokusnya dari emosi negatif.
Cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan bagi para emotional eaters adalah bergabung dalam grup yang beranggotakan orang-orang dengan tujuan sama; bebas dari emotional eating dan ingin punya tubuh ideal. Bersama-sama, pola diet akan diatur, kalori dikontrol dan dibuatkan program latihan yang efektif turunkan berat badan.
Para emotional eaters membutuhkan dorongan semangat dari orang-orang di sekitarnya agar terus terpacu untuk menjalani pola makan sehat. Dukungan dari teman, orangtua atau kekasih juga bisa mengingatkan mereka kala makan berlebihan karena stres.
Feaster
Berasal dari kata 'feast' yang berarti pesta, 'feaster' diibaratkan sebagai orang yang suka datang ke pesta. Apa hubungannya dengan kebiasaan makan dan pola diet? Ketika makan, suatu hormon di dalam perut biasanya akan mengirimkan sinyal kuat ke otak untuk memberitahu kapan perut sudah kenyang. Tapi pada orang yang masuk dalam golongan feaster, jumlah kadar hormon yang dinamakan GLP-1 ini lebih sedikit diproduksi tubuh. Artinya, sinyal kenyang ke otak lebih lemah ketimbang orang dengan kadar GLP-1 normal. Karenanya, mereka akan terus makan tanpa sadar kalau makanan yang disantapnya sudah berlebihan.
Untuk menurunkan berat badan, feaster memerlukan diet yang di dalamnya terdapat makanan yang bisa meningkatkan produksi GLP-1. Disarankan memperbanyak makanan tinggi protein dan kadar glikemik indeksnya rendah (tidak menyebabkan lonjakan dan penurunan drastis glukosa) karena telah terbukti secara ilmiah meningkatkan produksi hormon-hormon vital bagi tubuh.
Constant Craver
Tipe ini tidak pernah kenyang, ia merasa kelaparan setiap waktu. Para ilmuwan meyakini hal ini disebabkan karena faktor genetik yang membuat seseorang selalu lapar. Pola diet yang dilakukan secara konstan setiap hari kurang tepat diterapkan pada constant craver, karena rasa laparnya juga dialami setiap hari.
Para constant craver disarankan untuk melakukan diet 5:2, atau puasa Senin-Kamis. Ide utama dari konsep ini adalah lima hari makan dengan asupan kalori normal (1800 - 2000 kalori per hari) dan dua harinya lagi berpuasa, atau hanya makan seperempat dari kebutuhan kalori harian. Makanan yang diasup tidak memiliki ketentuan dan batasan tertentu, namun sebaiknya rendah karbohidrat dan memperbanyak protein tanpa lemak juga serat.
Nah, termasuk tipe apakah kamu, Ladies? Temukan jawabannya dan segera terapkan pola diet yang sesuai agar berat badan impian segera dapat kamu miliki, ya! Semoga bermanfaat.
Advertisement
- Diet VS Social Media: Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
- Studi Mengatakan: Nonton Film Action Bisa Bikin Dietmu Berantakan, Kok Bisa Ya?
- Fakta Terkuak: Inilah Penyebab Utama Ribuan Orang di Dunia Mengalami Kegagalan Diet!
- Oups, Pencernaan Bermasalah Bisa Jadi Karena Pola Makan Berubah
- Ini Alasan Mengapa Dietmu Tidak Juga Berhasil