Menurunkan berat badan bukan hanya soal rajin berolahraga atau mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dan rendah kalori saja. Sebab, bagaimana Anda mengonsumsi makanan Anda, ternyata (sedikit banyak) juga dapat mempengaruhi kesuksesan Anda dalam program penurunan berat badan.
Dikutip dari laman www.dailymail.co.uk, Robyn Youkillis, nutritionist dan praktisi kesehatan, menjelaskan bahwa salah satu penyebab sulitnya seseorang mendapatkan bentuk tubuh ideal dikarenakan sistem pencernaan yang kurang baik. Tubuh tidak sempurna dalam mencerna makanan yang masuk, sehingga timbullah rasa kembung dan tidak nyaman pada perut.
Karena hal inilah maka, menurut Robyn, program penurunan berat badan terasa mustahil bagi sebagian orang. Selain sistem pencernaan yang kurang baik, perut kembung dan tubuh yang terasa bengkak juga bisa disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terlalu banyak dan cepat.
"Saya yakin diet macam apa pun yang kita lakukan, hasilnya akan sia-sia kecuali jika kita sedikit lebih memperhatikan kondisi perut," tutur Robyn.
Satu hal yang jarang diperhatikan orang adalah proses mengunyah ketika makan. Di dunia modern yang menuntut segalanya serba cepat, orang seringkali lupa akan pentingnya mengunyah makanan dengan benar. Padahal mulut adalah tahapan paling awal dari proses pencernaan.
Pada mulut, diproduksi cairan saliva atau kelenjar ludah yang mengandung enzim penting untuk pencernaan. Uniknya, enzim pencernaan ini baru bisa bekerja dengan maksimal apabila makanan berada di dalam mulut beberapa saat sebelum ditelan.
Mengunyah juga berfungsi menghancurkan makanan, memicu saliva memproduksi lebih banyak enzim untuk membantu melancarkan proses pencernaan. Enzim yang disebut ptialin ini memudahkan tubuh menerima mineral dan nutrisi dari makanan dan memanfaatkannya dengan benar. Menelan makanan terlalu cepat, berarti Anda telah melewatkan setengah dari keseluruhan proses pencernaan.
Makanan yang tidak terkunyah dengan sempurna, atau bahkan ditelan langsung tanpa dikunyah, ketika masuk ke saluran pencernaan akan merusak keseluruhan proses.
Robyn mengatakan, sebagian besar penyebab perut kembung dikarenakan gas yang diproduksi oleh makanan yang tak tercerna dengan baik.
Jika demikian, lalu bagaimana seharusnya makanan dikunyah dan berapa banyak diperlukan kunyahan agar perut tidak kembung?
"Beberapa ahli menyarankan untuk mengunyah makanan hingga 150 kali dalam satu suapan, tapi bukan berarti Anda harus menghitungnya setiap kunyahan karena bukan itu yang terpenting," ujar Robyn.
Intinya bukan pada jumlah kunyahan, tapi membiasakan diri untuk memberi waktu lebih lama ketika Anda mengunyah makanan. Proses makanan di mulut Anda, hingga teksturnya menjadi seperti bubur. Bahkan untuk sup dan smoothies yang bentuknya sudah cair, Robyn tetap menyarankan untuk membiarkannya lebih lama di mulut sebelum menelannya agar bisa bercampur dengan enzim pencernaan pada saliva.
Mengunyah lebih lama juga membuat kegiatan makan Anda lebih lama, yang berujung pada perut yang terasa kenyang lebih cepat. Hal ini membuat porsi makan juga akan menjadi lebih sedikit dan nafsu makan pun akan lebih terkontrol.
- Air Liur Bisa Deteksi Risiko Kanker Sejak Dini
- Sering Susah Tidur? Kegemaran Makan Manis Bisa Jadi Tersangkanya
- Lakukan 4 Langkah Ini Agar Bisa Hidup Sehat Lebih Lama
- Kurangi Murung Perbanyak Tertawa, Ini Manfaatnya
- Dear Bunda, Sebut Si Kecil 'Gemuk' Bisa Picu Obesitas Saat Dewasa
- Menggigit Pensil, Solusi Mudah Atasi Sakit Kepala