Banyak penyakit kewanitaan yang sering meresahkan semua wanita, salah satunya adalah kanker serviks. Semua yang berhubungan dengan organ kewanitaan bisa jadi menyimpan risiko, salah satunya adalah pembalut. Namun benarkah bahan-bahan dalam pembalut berisiko meningkatkan kanker serviks atau masalah di organ intim wanita?
Ini di jawaban dari dr. Nina Amelia Gunawan bersama MeetDoctor:
Kebanyakan kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) yang dapat menyebar melalui hubungan seksual. Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks antara lain merokok, infeksi HIV, penggunaan KB hormonal dalam jangka waktu lama(5 tahun atau lebih), melahirkan 3 anak atau lebih, dan memiliki beberapa partner seksual. Hingga saat ini belum ditemukan adanya kaitan antara penggunaan pembalut dan peningkatan risiko kanker serviks.
Advertisement
Meskipun demikian, penggunaan pembalut yang tidak sesuai juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Saat menggunakan pembalut, area genital akan cenderung menjadi lebih lembap sehingga mendukung pertumbuhan bakteri. Selain itu, pertumbuhan bakteri juga didukung oleh perubahan pH vagina akibat reaksi bahan-bahan kimia yang terkandung dalam pembalut konvensional (serat sintetik, materi plastik, dan zat peningkat penyerapan).
Adanya robekan pada dinding vagina yang mungkin terjadi akibat gesekan berlebih antara kulit dan pembalut akan memberikan kesempatan masuknya bakteri dalam tubuh dan menimbulkan infeksi. Infeksi oleh kuman Staphylococcus aureus yang normalnya juga terdapat pada kulit, saluran pernapasan, ketiak, selangkangan, dan vagina juga dapat menimbulkan komplikasi berat berupa Toxic Shock Syndrome.
Jadi, jika dibilang bahan pembalut bisa sebabkan kanker serviks, bisa dibilang tidak tepat, namun tidak menutup kemungkinan menyebabkan infeksi pada organ intim. Asal penggunaan pembalut tetap diperhatikan, risiko kanker serviks juga tidak akan mengancam.
Sumber: MeetDoctor
(vem/feb)