Saat nyeri sakit gigi sudah melanda, segala aktivitas seakan terganggu. Tidak hanya itu, nyeri yang dirasa saat sakit gigi juga sering mengganggu tidur nyenyak Anda. Belum lagi, mood yang memburuk yang membuat Anda jadi lebih sensitif.
Biasanya, saat sakit gigi, kita sering dihadapkan antara dua pilihan, yakni mencabut gigi atau menambalnya. Padahal, pada beberapa kasus gigi tidak perlu dicabut.
Rasa sakit pada gigi yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Dilansir dari MeetDoctor.com, biasanya hal ini dirasakan saat Anda mengunyah makanan yang dikenal sebagai tanda abses gigi. Tanda lain dari sakit gigi ini pun biasanya disertai demam, tidak enak badan, hingga pembengkakan pada kelenjar limfa di leher.
Advertisement
Nah, untuk mengurangi rasa sakit, dan sebelum Anda mengunjungi dokter gigi, Anda bisa berkumur menggunakan air hangat yang telah dilarutkan bersama garam. Cara tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri. Namun, jika gigi busuk biasanya disebabkan oleh gigi berlubang yang tidak dirawat dengan baik. Sedangkan karang terjadi karena sebuah gigi terinfeksi bakteri yang mengakibatkan gusi bengkak dan meradang.
Tidak hanya itu, pembuluh darah yang ada di dalam gusi pun akan membesar dan menekan saraf sehingga akan terasa sakit. Jika hal tersebut sudah terjadi, terkadang mencabut gigi yang bermasalah adalah jalan terakhir yang diambil. Akan tetapi, dokter gigi biasanya lebih memilih untuk mempertahankan gigi dengan melakukan penambalan.
Infeksi gigi yang terjadi pada anak-anak pun tidak harus selalu dicabut. Hal ini tergantung pada kondisi dan seberapa parah infeksi dan kebersihan mulut anak tersebut. Jika infeksi sudah terlalu luas dan tidak bisa dilakukan penambalan misalnya, maka jalan satu-satunya adalah dengan mencabut gigi tersebut. Mencabut gigi pada anak juga menyebabkan pertumbuhan gigi yang tidak rata.
Nah, untuk mencegah terjadinya infeksi gigi Anda harus menjaga kebersihan gigi Anda maupun anak Anda. Caranya mudah, cukup sikat gigi minimal 2 kali dalam sehari.
(vem/riz)