Ladies, Anda pasti punya orang-orang di sekitar Anda yang Anda sayangi dan cintai, entah itu ayah, ibu, saudara, anak atau kekasih atau suami. Anda juga pasti pernah mendengar ada berita bahwa seseorang yang ditinggalkan orang yang dicintai bisa menjadi berubah dalam hal perilaku dan pemikiran.
Benar adanya bahwa kehilangan sosok yang disayang dan dicintai secara tiba-tiba memang menjadi suatu pukulan berat dan bahkan bisa memicu seseorang mengalami depresi hingga gangguan mental, menurut survey yang dilansir dari news.health.com, bahkan jika orang tersebut tidak pernah memiliki riwayat kondisi gangguan psikologis sekali pun.
Advertisement
Meski memang para ahli mengatakan bahwa orang yang mengalami hal tersebut mungkin jarang mengembangkan suatu bentuk penyakit mental di kemudian hari, namun peneliti menemukan bahwa ada hubungannya antara kesedihan yang mendalam tersebut dengan kejadian ditinggal meninggal orang yang disayang secara tiba-tiba.
Kejadian tersebut bisa sangat mengguncang dan pada akhirnya penderita mengalami gangguan psikologis seperti stres pasca-trauma dan depresi karena mereka masih shock dan tidak percaya. Bahkan diungkapkan bahwa ketika seseorang ditinggal mati seseorang yang dicintai, maka akan timbul efek yang mendalam pada seseorang bahkan jika mereka adalah orang dewasa yang rasional dan tidak memiliki sejarah mengalami gangguan psikologis sama sekali.
Sebuah penelitian menunjukkan survey yang mengakui bahwa mengalami kejadian ditinggalkan mati orang yang mereka cintai adalah suatu momen paling traumatis seumur hidup. Hal ini tidak terbatas pada umur, jenis kelamin, pendidikan, ras, status perkawinan dan bahkan pendapatan.
Jadi, ketika seseorang mengalami hal semacam ini, cara terbaik untuk menjaga mereka tetap kuat adalah menemaninya dan memberikan dukungan yang diperlukan orang tersebut, Ladies.
(vem/feb)