Mulut merupakan jalan masuk utama makanan yang nantinya akan memberi nutrisi ke seluruh tubuh Anda. Namun bagaimana jika salah satu 'anggota keluarga' rongga mulut mengalami masalah? Anda pasti tidak akan nyaman makan makanan apa pun, termasuk juga gangguan periconitis.
Berdasarkan kutipan dari www.medicinenet.com, periconitis merupakan peradangan jaringan gusi yang mengelilingi bagian email atau permukaan gigi. Periconitis umumnya muncul di ujung belakang gigi, di bagian rahang bawah gigi geraham paling belakang. Jaringan gusi ini tumbuh tumpang tindih di atas.
Hal ini secara otomatis akan mengganggu aktivitas Anda saat mengunyah karen terdapat jaringan gusi id atas gigi geraham. Periconitis bisa berubah kronis atau akut. Periconitis kronis adalah peradangan ringan, sedangkan periconitis akut ditunjukkan ketika gejala berubah parah hingga menimbulkan demam, pembengkakan, dan nyeri yang mengindikasikan adanya penyebaran infeksi.
Penyebab utama perikonitis adalah akumulasi bakteri di dalam mulut. Bakteri dan sisa-sisa makanan terjebak dalam sela-sela gigi dan gusi yang tumpang tindih tersebut. Gusi tumpang tindih ini disebut operkulum. Jika hal ini tidak segera diobati, tidak menutup kemungkinan akan terjadi abses pada jaringan gusi.
Abses merupakan timbulnya nanah hasil dari infeksi dan peradangan. Hal ini bisa menyebar jika dibiarkan tanpa adanya penanganan. Umumnya penyakit ini terjadi pada orang dewasa muda yang sudah tumbuh gigi permanen secara lengkap, antara umur belasan hingga 20 tahun-an.
Gejala yang bisa dirasakan adalah adanya rasa sakit saat mengunyah, pembengkakan gusi, nyeri, kemerahan pada gusi, bau mulut, kesulitan menelan, hingga timbulnya nanah pada gusi. Jika Anda mengalami hal ini, maka segera periksa ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat ya Ladies.
Beauty
Periconitis, Hindari dan Ketahui Penyebabnya
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
Advertisement