Jika Anda merasa mulut Anda kering beberapa hari ini, mungkin bukan karena Anda kurang minum Ladies. Dehidrasi selalu mungkin terjadi dan menjadi penyebab utama mulut Anda kering, namun ada hal lain yang bisa menjadi tersangka di balik masalah tersebut, salah satunya adalah batu kelenjar ludah.
Anda mungkin belum familiar dengan istilah tersebut, karena memang jarang dibahas, namun bukan berarti Anda tidak bisa mengetahuinya. Bukan hanya ginjal saja yang bisa tersumbat oleh batu karena penggumpalan zat-zat yang terkandung dalam air seni, saluran pada kelenjar ludah pun juga bisa mengalaminya.
Seperti dikutip dari www.patient.co.uk, sebuah batu dapat menyebabkan tersumbatnya aliran ludah atau saliva yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada kelenjar ludah yang terkena. Sebab dari terbentuknya batu di dalam saluran kelenjar ludah ini belum diketahui secara pasti, tapi diduga bahwa bahan kimia di dalam ludah terkadang dapat mengkristal dan menjadi batu yang kemudian menyumbat saluran ludah.
Advertisement
Hal ini paling sering terjadi pada orang di atas usia 40 tahun, meskipun memang bisa juga terjadi pada siapa saja. Dokter biasa menyebut batu yang terbentuk tersebut dengan istilah sialolith atau salivary calculus dan sebagian besar batu saliva terbuat dari kalsium. Namun hal ini tidak ada pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya kandungan kalsium yang dimiliki seseorang.
Ukuran batu dapat bervariasi dan bentuknya tidak bulat. Masih dalam situs yang sama, disebutkan bahwa 8 dari 10 batu saliva terbentuk di kelenjar submandibular yang merupakan tabung atau saluran yang berada di bawah lidah dan sangat jarang terbentuk di kelenjar sublingual dan kelenjar parotid.
Gejala yang bisa dirasakan adalah rasa sakit dan pembengkakan kelenjar saat makan dan ketika batu memblokir saluran sepenuhnya, maka ludah tidak bisa keluar dari dalam saluran sehingga menyebabkan mulut lebih kering dari biasanya. Rasa sakit masih akan dirasakan hingga paling tidak 2 jam setelah makan.
Jika Anda merasakan sakit yang luar biasa dan tak tertahankan, maka periksa ke dokter adalah jalan yang bisa ditempuh untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Biasanya dokter akan melakukan CT scan, ultrasound atau MRI untuk mendapatkan gambaran adanya batu atau tidak.
(vem/feb)