Banyak yang tidak tahu bahwa beberapa hal yang dialami atau bahkan dirasakan oleh orang lain bisa menular ke diri kita. Sebagian besar diri kita mungkin hanya tahu bahwa yang menular itu adalah flu, menguap, dan pilek. Tapi, pernahkah Anda tahu atau menyadari bahwa stres itu juga menular?
Seperti yang dilansir dari womansday.com,penelitian pada Maret 2012 lalu di Social Neuroscience menemukan bahwa melihat orang yang stres atau khawatir dapat membuat hormon stres kita kortisol meningkat. Di penelitian yang lain, yaitu dari Social Cognitive and Affective Neuroscience menyebutkan bahwa kita bisa lebih peka terhadap bau dari keringat orang stres yang tidak bisa benar-benar kita sadari keberadaannya. Mungkin Anda sendiri juga punya pengalaman tentang hal ini, yaitu ketika Anda tiba-tiba merasa tidak nyaman ketika berdekatan dengan orang yang sedang stres.
Pola pikir negatif yang dimiliki seseorang juga bisa menular. Ketika Anda, misalnya, tinggal sekamar atau seasrama dengan orang-orang yang cenderung memiliki pemikiran negatif akan segala hal, Anda pun bisa langsung tertular. Jika hal negatif bisa menular dengan orang lain, bagaimana dengan hal positif? Hal-hal positif seperti kesenangan yang dialami oleh orang lain juga bisa menular. Guillaume Dezecache, PhD seorang peneliti postdoctoral di University of St. Andrews mengungkapkan bahwa emosi kita bisa dengan cepat dan langsung disalurkan ke orang lain, meskipun tanpa ada unsur kesengajaan.
Advertisement
Jika ada pada saat-saat tertentu Anda merasa tidak bersemangat atau tidak bahagia, Anda bisa coba dekati orang-orang yang sedang bahagia dan untuk sementara waktu jauhi orang-orang yang sedang stres atau kalut dengan masalahnya sendiri. Ya, siapa tahu dengan mendekati orang yang sedang bahagia, Anda akan juga tertular rasa bahagia tersebut. Dan sepertinya ini adalah cara paling mudah untuk bisa merasa bahagia dalam sekejap.
(vem/nda)