Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang menganggap kanker sebagai sesuatu yang tabu untuk dibicarakan. Padahal hal ini keliru, karena dengan membicarakan dan mengenal lebih jauh tentang penyakit ini, bisa mencegah dan mengurangi korban yang berjatuhan karena kanker.
Berikut ini adalah penjelasan dr. Andryana dari MeetDoctor.com yang berpraktik di Brawijaya Women and Children Hospital tentang kanker .
Kanker payudara bermula dari adanya produksi sel abnormal yang tumbuh dengan sangat pesat. Pertumbuhan sel ini tidak dapat dikendalikan hingga terbentuklah jaringan padat atau benjolan yang disebut dengan tumor.
Advertisement
Penyebaran sel kanker disebut dengan merastasis. Jenis kanker payudara biasanya mulai tumbuh pada jaringan payudara, serta bisa menyebar pada bagian-bagian di sekitarnya.
Perlu diketahui bahwa para pria pun berisiko untuk terserang kanker payudara. Kurangnya informasi dan kepekaan terhadap penyakit ini membuat penanganan menjadi terlambat.
Beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker:
- Genetik. Risiko akan meningkat jika ada keluarga dekat yang juga pernah atau sedang mengidap kanker payudara.
- Usia. Seorang wanita yang menginjak usia 40 tahun dan 60 tahun pada pria memiliki risiko lebih besar dibandingkan usia di bawah itu.
- Mengalami kelebihan berat badan, hal ini juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara
- Malas berolahraga, malas bergerak dan olahraga juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan
- Pola makan tidak sehat. Pola makan yang tidak teratur dan makanan yang tidak sehat juga dapat membuat risiko terkena kanker payudara semakin meningkat
- Merokok dan mengonsumsi alkohol. faktor yang satu ini tidak hanya meningkatkan risiko terkena kanker payudara saja, tetapi juga berbagai jenis kanker lainnya.
Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat adanya kanker payudara dalam tubuh di antaranya sebagai berikut:
- Adanya benjolan pada atau di sekitar payudara setelah jadwal menstruasi selesai
- Keluarnya cairan bening atau kemerahan dari puting
- Terjadi perubahan pada bentuk dan ukuran payudara
- Kulit payudara kemerahan atau meradang
- Kulit payudara menjadi berkerut atau bersisik
Untuk tindakan pencegahan, rajinlah memeriksakan diri sejak dini selam 6 bulan atau 1 tahun sekali. Anda juga bisa melakukan self exam dengan meraba payudara untuk mengetahui adanya benjolan.
Jika ingin hasil yang lebih akurat serta aman, Anda bisa memeriksakan diri menggunakan 3D Sonomamogram. Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah olahraga teratur minimal setengah jam sehari, serta makan makanan sehat yang mengandung anti-oksidan.
Sumber: MeetDoctor.com
(vem/rsk)