Semua orang pasti pernah mengalami gejala stres. Mungkin jika Anda tidak terbaring kelelahan di lantai, Anda berpikir Anda baik-baik saja. Padahal, stres memiliki beragam gejala yang mungkin berbeda pada setiap orang.
Stres juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Pikiran dan tubuh Anda sebenarnya sangat berkaitan. Stres memicu produksi zat kimia semisal hormon kortisol yang dapat melemahkan kekebalan tubuh dan mengganggu kerja dari beberapa organ tubuh.
Cara terbaik untuk mengurangi stres adalah dengan cukup tidur (sekitar 7 -9 jam), makanan sehat, aktifitas fisik, mencari teman yang mendukung Anda, dan fokus pada hal yang dapat Anda kontrol.
Ada beberapa tanda yang bisa Anda jadikan peringatan akan datangnya stres, beberapa tanda tersebut, seperti dilansir womenshealthmag.com berikut:
Advertisement
Sakit Perut
Syaraf otak berkaitan dengan pencernaan. Stres dapat membuat gangguan pada sistem pencernaan seperti konstipasi, mual, atau muntah. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan melakukan olahraga atau aktifitas fisik ringan.
Rambut Rontok
Pikiran yang terbebani juga dapat mengakibatkan rambut Anda rontok. Makan makanan seimbang dapat membantu sel untuk tumbuh dan pulih
Mata kedutan
Mata kedutan yang cukup mengganggu dapat berlangsung beberapa menit. Stres adalah penyebab umumnya, walaupun dokter tidak yakin sebabnya. Dengan mengistirahatkan mata Anda selama berapa saat akan dapat memulihkan kedutan pada mata.
Jerawat
Stres yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon juga akan menyebabkan munculnya jerawat. Konsultasikan dengan dokter Anda jika terus muncul jerawat berlangsung terus-menerus.
Sakit punggung
Stres dapat menaikkan tekanan darah dan membuat otot-oto Anda menjadi tegang. Jika stres berlangsung lama akan mengakibatkan punggung Anda terasa sakit. Bergerak adalah salah satu cara menguranginya. Lakukan sedikit pemanasan setelah Anda terlalu banyak duduk atau bekerja selama bekerja.
Ruam pada kulit
Stres akan menurunkan kekebalan tubuh, termasuk kulit dan jaringannya. Kulit Anda akan menjadi lebih sensitif dan mudah terkena peradangan. Beberapa obat dan salep dapat mengobatinya, konsultasikan dengan dokter kulit Anda.
(vem/cha)