Sukses

Beauty

5 Kandungan Berbahaya Dalam Jajanan Kesukaan Kita

Ladies, kalau ngomong soal jajanan, tak peduli masih sekolah atau sudah bekerja, kita semua pasti bisa 'ngiler' saat membayangkannya. Mulai dari jajan pasar seperti aneka jenis gorengan dan kue basah, hingga jajanan sekolah seperti snack lidi, chiki hingga pentol cilok, pasti masih ingat enaknya.

Namun, memang tak bisa dipungkiri kalau di pasaran banyak sekali 'penjual nakal' yang melakukan trik khusus dengan menggunakan bahan tambahan yang berbahaya. Alasannya adalah untuk membuat jajanan nampak lebih menggugah selera sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Memang sih jajanan ini enak sekali rasanya. Tapi, bagi Anda yang suka makan jenis jajanan seperti ini, coba perhatikan. Ada 5 kandungan berbahaya ini yang membuat Anda perlu membatasi konsumsinya.

1. Boraks

Bakso Anda bersih, putih dan kenyal? Wah, pasti sensasi ngunyahnya enak banget ya. Tapi, tak sedikit bakso jenis ini yang ternyata menggunakan boraks. Mungkin Anda sudah sering mendengarnya. Boraks adalah bahan yang biasanya digunakan untuk mengawetkan kayu.

Bila digunakan pada makanan sejenis bakso, maka bakso yang Anda nikmati akan terasa kenyal dan awet selama berhari-hari. Aduuuh, serem kan kalau sampai pengawet kayu ada di dalam tubuh kita. Selain bakso, bahan makanan yang sering menggunakan boraks adalah tahu, kerupuk atau mie, termasuk pentol kecil-kecil yang sering Anda temui dijual di sekolah..

2. Formalin

Selain boraks, bahan yang populer digunakan sebagai pengawet adalah formalin. Bagi Anda yang sering mengonsumsi mie, hati-hati deh. Karena tak sedikit pembuat mie basah jaman sekarang yang sering menggunakan formalin. Bahkan, makanan sejenis ikan asin dan tahu juga bisa diproduksi menggunakan formalin.

Bila terlalu banyak mengonsumsi makanan jenis ini, maka tubuh akan bekerja keras untuk mengeluarkan racun. Bila terlalu sering, bahkan bisa membahayakan organ seperti ginjal dan hati.

3. Pewarna Tekstil

Kalau yang ini sih sudah tidak asing lagi. Mungkin sejak SD, kita sudah diperingatkan bahwa makanan di luaran yang diberi saus merah itu menggunakan pewarna tekstil. Well, nyatanya hal itu memang benar. Bahkan bahan-bahan pembuatannya pun bukan bahan segar, melainkan bahan-bahan yang sudah terlalu matang, seperti tomat dan pepaya lama.

(c) frillsinthehills.com

Kalau mau kita perhatikan, saus ini meninggalkan bekas warna saat tertinggal di tangan. Konon, pembuatannya pun tidak higienis. Daripada mengambil resiko, tak ada salahnya untuk mulai berhenti menggunakan saus sejenis ini untuk jajanan Anda. Selain saus, waspadai minuman limun-limunan yang banyak dijual di sekolah.

4. Plastik

Nah lho, serem banget kan membayangkan ada plastik yang kita makan? Bila Anda membeli gorengan di jalanan, pastikan sang penjual tak menggunakan plastik sebagai tambahan untuk menggoreng karena bahan inilah yang bisa membuat gorengan terasa renyah. Bila ingin cara yang aman, buat saja gorengan ala Anda sendiri atau memilih agen penjual kue yang higienis dan terjamin.

5. Snack Kemasan Kadaluarsa

Kadang ibu-ibu yang 'sayang anak' membelikan snack kemasan yang bisa dibeli secara grosir di pasaran. Namun tahukah Anda, dalam beberapa tahun ini banyak sekali penjual yang sengaja menjual jajanan kadaluwarsa. Ada yang tetap menjual meski sudah kadaluwarsa beberapa hari, bahkan sebulan.

Oh, Mom, jangan ambil resiko. Pastikan Anda memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan kandungan dalam makanan kemasan yang Anda belikan untuk anak-anak.

Jajanan sekolah dan pasaran, memang enak dan menggoyang lidah. Namun demi kesehatan, tak ada salahnya untuk lebih cermat dan selektif memilih apa yang kita makan.

(vem/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading