Kreativitas pangan adalah darah dan nadi bangsa Indonesia. Bagaimana pun bangsa kita kreatif dengan sendirinya karena perjalanan bangsa kita menapaki jalan menuju merdeka penuh liku dan kekayaan khasanah pangan kita pun diakui dunia.
“Bhineka Tunggal Ika” tak hanya jadi semboyan negara, ini juga adalah semboyan cita rasa Indonesia! Keanekaragaman tanaman dan jenis buah serta hasil buminya menjadikan Indonesia kaya dan kreatif secara alami. Anda tentu tentu pernah mendengar ibu atau nenek Anda makan nasi jagung yang dikenal sebagai Gerontol di Jawa Tengah. Tak hanya di Jawa, di Sulawesi pun ada nasi jagung dan nasi pisang yang dimakan dengan ikan bakar. Serta hasil bumi berupa hasil perkebunan & pertanian non-beras lainnya.
Advertisement
“Kesatuan cita rasa” tak terletak di lidah, tetapi dalam hati dan semangat berkreasi. Anda dapat menggali banyak kearifan kuliner Nusantara di website ini, tanpa perlu takut kehabisan ide. Yang penting Anda berani, bebas dari rasa tidak percaya diri dan menghargai bahan yang ada di pasar atau kebun Anda untuk dibuat jadi berbagai kreasi makanan.
Cita rasa Indonesia kaya dengan tekstur, warna, kelembutan dan kekenyalan yang bervariasi. Tak dapat didefiniskan, ayo menjelajahi negeri dengan mengenal bahan kuliner yang asalnya dari berbagai daerah. Tunjukkan kebangganmu dengan menggali lebih banyak lagi kemungkinan menjadi berbagai bahan sederhana hasil lokal jadi hidangan keluarga.
Bahan-bahan berikut bisa menjadi ide untuk kreasi pangan yang mengenyangkan, sehat dan layak dinikmati keluarga Anda. Berikut ini bahan makanan non-beras yang berasal dari kacang-kacangan yang bisa jadi pilihan:
Kacang Merah. Padat gizi, gurih dan mengenyangkan, itulah kacang merah. Hidangan tradisional Sulawesi Utara berupa Sup Kacang Merah, sudah jadi kuliner Nusantara populer. Desert berupa Es Puter Kacang Merah, Bubur Kacang Merah, Bakpia Kacang Merah pun jadi favorit tua-muda di berbagai kesempatan.
Kacang Hijau. Bukan rahasia lagi, kacang hijau adalah salah satu bahan baku makanan yang populer dan mudah dibuat. Sebut saja Bubur Kacang Hijau, Gandasturi, Rempeyek, Sari Kacang Hijau. Belum lagi kacang hijau bisa dimasukkan ke dalam kuah sayur bening atau sup. Bermanfaat merangsang pertumbuhan rambut bayi, ekstrak Kacang Hijau diberikan kepada bayi berupa bubur maupun biskuit.
Soun. Bening, lentur dan tidak akan “nyangkut” di kerongkongan ketika hendak di telan. Terbuat dari bahan kacang hijau, aslinya berasal dari China. Untuk disajikan saat sarapan atau makan siang, Anda dapat melengkapinya dengan berbagai sayuran, seafood dan daging.
Hunkwe. Tepung ini terbuat dari sari kacang hijau dan dijual dalam gulungan yang dibungkus kertas. Digunakan untuk membuat kue dan desert, Hunkwe tak hanya lembut di lidah dan sehat. Dapat digunakan bersama pisang, nangka, cacao, santan, daun pandang dan bahan lokal lainnya.
Kacang Kedelai. Tak hanya dibuat jadi tahu dan tempe, kacang kedelai kini juga dapat dikreasikan menjadi bahan pembuat kue dan kukis pengganti terigu. Jenis bahan makanan varian lagi yang juga dapat dibuat dari bahan ini adalah Kembang Tahu (produk kering maupun berupa desert).
Sagu. Dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik tepung maupun batangan yang telah dikeringkan, sagu tak hanya akrab bagi penduduk Indonesia Timur. Anda dapat menggunakan tepungnya untuk membuat kudapan berupa bubur Sagu, Dawet, atau Pacar Cina. Sebagai makanan pokok, Papeda lezat dimakan dengan ikan dan hidangan laut.
Ubi Aro. Dikenal dengan nama Arrowrrot, populer sebagai bahan pembuat kue dan kukis. Bahkan jika diracik dengan bahan yang ringan, bisa dijadikan biskuit yang lezat lagi nikmati, dan pas untuk bayi latihan mengunyah.
(vem/aik)