Bunda, pernahkah bunda memperhatikan kesehatan gigi susu anak sebelum copot dan digantikan dengan gigi tetap? Tidak jarang sebagai orang tua, kita tidak memperhatikan kesehatan gigi susu anak kita. Alasan yang paling umum adalah karena gigi susu merupakan gigi yang sementara, yang kelak akan copot dan digantikan dengan gigi dewasa atau gigi tetap.
Namun pernahkah kita bertanya-tanya, bila nantinya gigi susu akan digantikan lalu mengapa harus ada gigi susu? Segala organ tubuh yang diciptakan dan melekat pada tubuh kita memiliki kegunaan masing-masing, termasuk gigi susu. Mari kita melihat seberapa penting adanya gigi susu pada anak-anak.
Gigi susu merupakan panduan atau patokan posisi bagi gigi tetap yang kelak akan menggantikannya. Bila gigi susu copot atau tanggal sebelum waktunya, tentu akan membuat gigi dewasa menjadi “bingung” memposisikan dirinya untuk tumbuh keluar pada rahang. Hal ini seringkali menyebabkan gigi menjadi berantakan atau tidak beraturan. Gigi yang berantakan tidak hanya mengganggu estetis, namun juga kesehatan gigi secara keseluruhan.
Advertisement
Adanya gigi susu membuat anak belajar dan terbiasa menjaga kesehatan rongga mulutnya. Sadar atau tidak, sebuah kebiasaan (baik atau pun buruk) akan lebih mudah diingat dan diajarkan sejak berusia anak-anak. Termasuk kebiasaan menjaga rongga mulut, seperti menyikat gigi. Jika orang tua terlambat untuk mengajarkan serta membiasakan anak untuk menyikat gigi, maka anak akan agak sulit memotivasi dirinya sendiri karena merasa tidak terbiasa untuk memelihara kebersihan giginya. Diharapkan dengan melatih anak membiasakan diri menjaga kesehatan giginya, maka kelak bila gigi susunya sudah berganti gigi dewasa, sang anak dengan kesadaran sendiri akan rajin menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya.
Gigi susu juga sangat bermanfaat sebagai salah satu bagian dari sistem pencernaan anak. Dengan adanya gigi susu yang sehat, maka anak akan bersemangat untuk makan, bukan hanya makanan dengan tekstur lembut atau lembek, namun juga makanan sehat lainnya dengan tekstur yang cukup kasar. Berbeda halnya bila gigi susu buah hati kita berlubang dan menyebabkan rasa sakit, hal ini sangat mempengaruhi nafsu makannya karena sang anak akan merasa kesakitan saat mengunyah makanan sehingga mempengaruhi kesehatan anak secara umum. Semua makanan atau minuman masuk melalui rongga mulut, bila terdapat infeksi di rongga mulut maka tubuh anak secara keseluruhan dapat terpengaruh. Tidak jarang juga demam menjadi salah satu dampak dari infeksi pada gigi susu sang buah hati.
Secara estetis, gigi susu yang sehat dan tidak terdapat lubang khususnya gigi depan yang sering sekali mengalami gigis dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak. Bila gigi anak putih, bersih serta sehat tentu sang anak akan percaya diri saat tersenyum, tertawa, dan saat bemain bersama teman-temannya. Perlu diketahui bahwa gigi dewasa baru mulai menggantikan gigi susu di usia anak 6-7 tahun, yaitu rata-rata saat anak sekolah di tingkat SD. Jadi penting untuk menjaga kepercayaan diri anak melalui kesehatan giginya.
Mari sebagai orang tua, kita senantiasa memotivasi dan memberi teladan kepada anak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya. Dengan adanya penjelasan di atas, orang tua diharapkan tidak lagi meremehkan kesehatan gigi susu anak.
Mau penjelasan lebih lengkap, Bunda? Kunjungi TanyaPepsodent.com sekarang juga. Tanyakan seputar kesehatan gigi susu langsung kepada ahlinya di sana.
(vem/aik)