Serangan jantung merupakan penyakit mematikan yang banyak menelan korban jiwa di seluruh dunia, terutama di Indonesia.
Serangan jantung terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang menyuplai darah dan oksigen menuju otot jantung. Apabila pasokan darah dan oksigen tersebut terhenti akibat penyempitan pembuluh darah maka dapat dipastikan seseorang akan mengalami serangan jantung.
Penyempitan pembuluh darah terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Sering mengonsumsi makanan berlemak jenuh (berkolesterol tinggi), bergula tinggi, merokok, dan jarang berolahraga adalah faktor umum penyebab penyempitan pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung.
Advertisement
Awalnya, kolesterol yang dibawa oleh darah menumpuk. Semakin lama, tumpukan kolesterol itu akan mengeras dan mempersempit saluran pembuluh darah. Akibatnya, terjadi gangguan peredaran darah dan oksigen dalam tubuh.
Seiring perkembangan teknologi dunia kedokteran, kini penyempitan pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dapat diatasi dengan metode pemasangan ring atau stent pada pembuluh darah jantung yang mengalami penyempitan.
Pemasangan ring jantung adalah prosedur untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung. Ring jantung ini membuka pembuluh darah koroner di jantung sehingga jantung kembali menerima suplai darah dan oksigen yang cukup. Prosedur pemasangan ring jantung disebut dengan Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasti (PTCA).
Kapan Pemasangan Ring Jantung diperlukan?
Menurut para ahli bedah jantung, ring jantung mulai dibutuhkan ketika seseorang mengidap penyakit jantung koroner yang biasanya terjadi akibat pembuluh darah koroner yang menyempit di bagian jantung.
Pemasangan ring pada jantung diperlukan ketika pembuluh darah koroner menyempit. Ring tersebut digunakan sebagai penyanggah agar pembuluh darah terbuka sehingga aliran darah dan oksigen kembali lancar.
Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan anestesi ke pangkal paha dalam. Kemudian dokter bedah jantung akan memasukkan selang kecil (kateter) ke dalam tungkai atau lengan. Dengan bantuan gambar di monitor, dokter akan mengarahkan selang kecil itu ke arah arteri yang menyempit atau tersumbat dalam jantung.
Berikutnya, disediakan kateter kedua yang ukurannya lebih kecil dan dilengkapi balon serta stent atau ring jantung. Kateter kedua ini disambungkan kepada kateter pertama yang telah dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
Ujung kateter kedua harus sampai dalam sumbatan arteri koroner sehingga balon yang terdapat pada kateter kedua dapat ditiupkan dan memperlebar bagian yang tersumbat atau menyempit dalam arteri koroner.
Ring jantung atau cincin yang dipasang dalam arteri koroner terbuat dari jalinan logam kecil yang berbentuk tabung dan digunakan sebagai penyanggah agar pembuluh darah tetap terbuka serta tidak mengalami penyumbatan pasokan darah maupun oksigen ke otot jantung.
Pasca Operasi Ring Jantung
Pasca pemasangan ring jantung, biasanya pasien akan diberi arahan oleh dokter untuk mulai menjalankan gaya hidup sehat, karena risiko penyumbatan pembuluh darah di pembuluh darah lainnya masih ada.
Pasien akan diminta untuk menghindari makanan berkolesterol tinggi seperti jeroan, seafood, kuning telur, dan lainnya. Sedangkan makanan yang wajib dikonsumsi seperti sayuran, buah-buahan, gandum, dan makanan lain yang rendah gula, garam dan kolesterol.
Selain mengatur pola makan, pengguna ring jantung juga perlu melakukan aktivitas fisik yang memadai untuk menjaga kesehatan jantung. Biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki secara rutin.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan satu ring di jantung berkisar antara 30-35 juta rupiah. Biaya yang tidak sedikit karena belum termasuk biaya perawatan di rumah sakit dan pengobatan lain yang diperlukan.
So, jika Anda tidak ingin terkena serangan jantung dan mengeluarkan biaya yang mahal, segera ubah gaya hidup Anda dari sekarang sebelum terlambat, karena sehat itu mahal.
Semoga bermanfaat. (dan)
BACA JUGA : Ibu Obesitas, Anak Berisiko Meninggal Dini
[initial]
(vem/df/dyn)