Oleh Dunia Fitnes
Gejala-gejala PMS bervariasi pada tiap wanita. Gejala klasik PMS termasuk retensi air, perut kembung, lekas marah, perubahan nafsu makan, nyeri otot serta tingkat energi yang naik turun. Sederhananya, satu atau dua minggu sebelum periode menstruasi, Anda akan menjadi malas melakukan latihan bahkan enggan melanjutkan diet.
Jika mengalami PMS biasanya Anda akan lebih memilih makan cokelat, es krim, atau pizza sambil berbaring di sofa, yang tentunya justru akan mengacaukan program diet Anda. Nah, bagaimana caranya agar Anda tetap bisa berdiet dan berlatih dengan baik ketika menghadapi PMS ini?
Advertisement
Pada masa-masa menjelang menstruasi, biasanya performa latihan Anda akan menurun. Akan tetapi, beberapa dampak negatif dari PMS tersebut bisa Anda minimalisir dengan mengetahui langkah yang tepat. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan:
-
Metabolisme Tubuh
Salah satu faktor yang paling penting yang harus Anda perhitungkan jika Anda sedang berdiet untuk menurunkan berat badan Anda adalah meningkatkan metabolisme tubuh Anda dan menjaganya tetap aktif. Namun siklus menstruasi juga mempengaruhi metabolisme Anda.
Selama fase luteal, 1-2 minggu sebelum periode menstruasi, maka tubuh Anda akan mengalami peningkatan metabolisme cukup drastis, sehingga kalori akan dibakar lebih banyak dan lebih cepat dalam tubuh Anda. Pada masa ini, kebanyakan wanita juga mengalami peningkatan nafsu makan, sehingga akhirnya lebih banyak kalori yang akan mereka makan daripada yang mereka bakar. Jadi, pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan sehat pada periode ini.
-
Kenaikan Berat Badan
Keluhan terbesar lain pada masa ini adalah adanya naiknya berat badan. Ini adalah hal yang normal karena hormon pada wanita, terutama esterogen, akan memicu retensi air berlebih dalam tubuh Anda. Untuk membantu mengurangi retensi air dalam tubuh Anda, hindari makanan asin atau bernatrium tinggi.
-
Rencana Latihan
Ada beberapa pertimbangan tambahan dalam menyusun rencana latihan Anda, karena hal ini berhubungan dengan siklus menstruasi Anda.
- Suhu tubuh Anda akan meningkat selama fase luteal. Jadi, jika Anda melakukan latihan intens, yang juga meningkatkan suhu tubuh, Anda mungkin menjadi tidak nyaman, dan karenanya Anda tidak bisa mempertahankan intensitas latihan yang sangat tinggi.
- Toleransi Anda terhadap rasa sakit akan lebih tinggi selama fase folikuler, yaitu periode setelah menstruasi. Jadi Anda bisa berlatih lebih keras selama periode ini.
- Membawa kelebihan air selama fase luteal juga akan mempengaruhi performa latihan Anda, terutama jika Anda memasukkan lari dalam menu latihan Anda. Tambahan “beban” ini akan membuat Anda merasa seolah-olah berlatih lebih keras dari biasanya.
-
Perkembangan Latihan
Ingatlah faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas saat menjalani latihan dan diet selama siklus Anda. Dengan lebih jelas memahami perubahan yang terjadi dalam tubuh Anda, Anda dapat mengurangi kemungkinan dampak buruk pada program diet dan latihan Anda. Sampai Anda mengalami menopause, Anda tidak dapat mengubah fakta bahwa masa ini akan datang setiap bulan. Tapi Anda bisa menjaga agar latihan Anda tetap berlangsung intensif untuk dapatkan hasil diet yang optimal.
[initial]
Source: DuniaFitnes
Baca Juga
Inilah 8 Alasan Pria Doyan Nonton Video Porno
5 Wanita Yang Bikin Pasangan Anda Cemburu
(df/gil)