Oleh: Dunia Fitnes
Dalam kondisi banjir dan hujan terus-menerus membuat risiko tertular berbagai penyakit semakin tinggi. Munculnya penyakit ini dikarenakan daya tahan tubuh yang menurun.
Hal tersebut disampaikan Spesialis Penyakit Dalam dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH., MMB, seperti dikutip dari Liputan6.com. “Dalam kondisi ini membuat daya tahan tubuh menurun dan mudah terjangkit berbagai macam infeksi,” ujar dr. Ari.
Advertisement
Lebih lanjut dr. Ari menjelaskan, penyakit yang mengancam korban bisa saat banjir terjadi dan setelah banjir. Berikut ini penyakit-penyakit yang harus diwaspadai saat banjir:
- Influenza
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
- Diare
- Masalah pencernaan
- Dan saat banjir sudah surut, korban bisa terancam penyakit leptospirosis yang disebabkan air kencing tikus. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan.
- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga rawan terjadi. “Kalau air naik turun tidak ada nyamuk, tapi kalau sudah tenang bisa menyebabkan DBD,” jelas dr Ari.
- Demam tifoid (penyakit tipes/tifus)
- Serta hepatitis A
Menurut dr Ari, masalah kesehatan biasanya bermula dari lingkungan pengungsian yang kebersihannya minim, lantai pengungsian yang tidak beralaskan tebal, sirkulasi udara yang tidak baik.
Belum lagi kurangnya fasilitas penyediaan air bersih, dan tidak diperhatikannya fasilitas MCK untuk pengungsi, serta kondisi pengungsi yang stres, baik karena banjir atau memikirkan harta bendanya.
Untuk mencegah terjangkit penyakit-penyakit tersebut, dr Ari mengimbau warga memperhatikan pola makan, istirahat yang cukup, jangan terpapar udara yang tercemar, dan minum suplemen. Prinsipnya dalam kondisi seperti ini, daripada tidak makan, lebih baik makan apapun dalam bentuk yang sehat. Jangan makanan basi! [initial]
Source: DuniaFitnes.com
(df/yel)