Menghina fisik orang lain bukanlah sebuah bercanda atau bahan lawakan. Mungkin yang menghina santai saja mengatakan "Hidung kamu gede banget, jelek.." tetapi bagi mereka yang mendapat ejekan, hal itu sangatlah menyakitkan dan meninggalkan luka. Misalnya gadis ini, karena sering mendapat hinaan fisik, dia memutuskan melakukan operasi plastik.
Hinaan Saat Masih Sekolah
Gadis ini bernama Nadia Ilse, gadis muda ini berasal dari Georgia, Amerika Serikat. Sejak kelas satu, teman-teman sekolahnya sering menghina Nadia dengan mengatakan bahwa telinganya aneh dan mencuat. Hinaan seperti ini (apalagi bagi orang yang tidak pernah mengalaminya) terkesan biasa saja, tetapi bagi mayoritas korban, ini adalah siksaan batin, Nadia juga mengalaminya. Gadis tersebut jadi tidak percaya diri dan tidak mau bergaul karena merasa jelek.
Advertisement
Pada CNN, Nadia mengatakan, "Tindakan mereka sangat menyakitkan,"
Nadia saat masih kecil (c) littlebabyface.com
Menyedihkan memang, di saat anak seusianya bahagia, bermain dan belajar, Nadia justru mendapat tekanan yang membuat dirinya tidak dapat menikmati masa kecil dan masa puber dengan bahagia. Ibu Nadia sempat berpikir untuk melakukan operasi plastik untuk anaknya, tetapi biaya yang dibutuhkan sangat banyak. Hingga sang ibu menemukan Little Baby Face Foundation, sebuah yayasan yang didirikan ahli bedah plastik profesional untuk membantu mengubah kehidupan anak-anak yang memiliki fisik yang tidak sempurna (bibir sumbing atau cacat fisik lainnya).
Mendapat Operasi Plastik Gratis
Setelah mendapat evaluasi oleh tim bedah, operasi yang dipimpin Dr Thomas Romo III dilakukan selama empat jam. Bagian telinga Nadia yang mencuat diperbaiki, termasuk mempertajam bentuk rahangnya agar lebih jelas dan membentuk hidungnya walaupun tidak terlalu menyolok. Biaya operasi yang ditanggung oleh yayasan tersebut kira-kira $ 40.000 (sekitar Rp 400 juta).
Apa komentar Nadia saat melihat wajahnya pertama kali? "Aku terlihat cantik,"
Nadia sebelum dan sesudah operasi (c) flurtsite
Hasil operasi ini memang tidak terlihat ekstrim, tetapi membuat sang gadis berbeda, dan tentunya, Nadia merasa cantik. Di Amerika sendiri, tindakan yayasan masih dianggap kontroversi. Apakah korban penghinaan harus menyerah kalah dan mengubah dirinya demi memuaskan mereka, atau sang korban harus berjuang dengan cara lain dan membuktikan dia mampu berbuat lebih karena fisik hanyalah penilaian ke sekian.
Well, kita bahkan tidak pernah mengalami apa yang dirasakan Nadia. Semakin hari, tuntutan fisik yang sempurna seringkali membuat wanita jadi gila. Coba lihat di Indonesia, fenomena kulit putih itu cantik bahkan membuat banyak wanita mengorbankan kesehatannya demi bisa cantik sesuai tuntutan zaman. (Bahaya Krim Pemutih Yang Mengandung Merkuri)
Operasi Plastik Sering Terjadi Karena Penghinaan
Orang bisa saja mengatakan bahwa seseorang yang melakukan operasi plastik tidak bersyukur, tetapi pernahkah Anda melihat kehidupan masa lalu sang wanita? Seringkali operasi plastik dilakukan karena orang-orang di sekitarnya memberi hinaan, baik secara langsung atau terselubung. Hinaan yang terus menerus akan menghancurkan rasa percaya diri dan membuat sang wanita percaya bahwa dirinya jelek, buruk dan tidak berguna (beberapa bahkan memerlukan bantuan psikolog untuk sembuh). Penulis teringat dalam acara The Swan, ada seorang peserta yang menangis sambil mengatakan bahwa dia ingin operasi plastik karena ayahnya sendiri sering mengatakan bahwa dirinya buruk rupa, bahkan meludahi wajahnya.
Di satu sisi, operasi plastik masih menjadi kontroversi. Tetapi di sisi yang lain, coba ingat-ingat lagi, bisa jadi kita pernah menjadi orang-orang yang menertawakan fisik orang lain, yang secara tidak langsung menorehkan luka pada kepercayaan diri seseorang. (4 Wanita Operasi Payudara Demi Menang Kontes Kecantikan)
Cantik atau tidak.. setiap wanita itu cantik, tetapi tidak semua orang bisa melihat kecantikan itu.
(vem/yel)