Satu pertanyaan sederhana untuk Anda: "Apa yang sedang Anda lakukan sesaat sebelum mengambil majalah ini?" Hmmm, jawabannya pasti berbeda-beda. Mungkin ada yang sedang menyesap secangkir latte, mendengarkan musik, atau memandangi lampu jalanan dari teras rumah. TAPI kemungkinannya, pikiran Anda sedang berada di tempat lain – berpikir mengenai kejadian yang sudah berlangsung, atau merencanakan masa depan Anda. Berharap pria yang Anda temui kemarin akan menelepon Anda, atau mengkhayalkan trip ke New Zealand yang akan Anda lakukan bila Anda punya pemasukan lebih.
Well darling, ini memang satu hal yang sangat wajar dan kerap terjadi. Tahukah Anda? Jika Anda tidak pernah benar-benar merasakan momen kecil yang ada, Anda akan melewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai kenikmatan kecil yang ada dalam hidup – seperti secangkir latte di depan Anda sekarang! Semakin diperkuat dengan sebuah studi: kalau Anda lebih sabar dengan apa yang sedang terjadi saat ini maka Anda akan mengundang optimisme, rasa percaya diri, serta kebahagiaan hadir dalam hidup.
Tentu saja, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana caranya Anda bisa tetap mindful setiap waktu? Darling, sudah pasti dibutuhkan usaha Anda sendiri. Karena selalu ada banyak 'gangguan' dalam hidup setiap wanita – yang membuat sangat sulit untuk hanya berada di satu momen. Namun sekali Anda melihat hal apa saja sih yang mempersulit Anda, maka Anda dapat mengontrolnya. "Melihat setiap hal dengan lebih detail membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik ketika Anda menghadapi saat-saat yang berat," ujar psikolog Sylvia Boorstein, penulis buku Happiness is an Inside Job. Congratulation! Setelah membaca artikel berikut, Cosmo pastikan Anda dapat melepaskan diri dari berbagai hal yang menahan Anda dari rasa bahagia! [initial]
Advertisement
Advertisement
Nikmati Setiap Momen Kecil
Carmen, 27 tahun, bekerja sebagai Manajer di sebuah perusahaan advertising. Beruntung, ia punya tampilan fisik yang menarik, karier menunjang, sering bepergian ke berbagai negara, setiap weekend pasti ada undangan yang menghampiri. Ya, hidupnya tampak sempurna. Tapi ia selalu mendambakan sesuatu yang LEBIH dalam hidupnya. Mungkin sedikit berbeda dengan Andien, 25 tahun. Wanita yang bekerja sebagai Visual Merchandiser di sebuah brand lokal ini terlihat seperti wanita pada umumnya. Bekerja lima hari seminggu, memiliki hobi masak dan fotografi, akhir pekan ia gunakan untuk bertemu kekasih atau sahabatnya. Meski dari luar hidup Carmen terlihat lebih fabulous, namun Andien lebih dapat menikmati hidupnya. Karena dengan kesibukannya, Carmen fokus pada masa depan dan hal yang lebih besar, sedangkan Andien berusaha untuk menikmati apa yang ada di hidupnya saat ini.
Sisi dari umur 20an yang paling menyenangkan adalah berbagai perayaan yang memperlihatkan Anda sudah menjadi wanita dewasa. Namun semua itu kelulusan, pertunangan atau promosi dalam pekerjaan bukanlah garis akhir dari perjalanan hidup Anda. Theyre just markers on the path. Menghabiskan banyak emosi untuk memikirkan mengenai apa yang akan Anda rasakan kala sebuah hal besar terjadi semisal Saya pasti sangat bahagia bila suatu hari saya akhirnya dilamar dan menikah akan menahan Anda dari menikmati apa yang sebenarnya sedang terjadi, ungkap Daniel Siegel, pengarang buku The Developing Mind. Terlalu fokus pada hal yang masih jauh di depan mata juga membuat Anda buta pada pengalaman menarik yang terjadi di sepanjang perjalanan. Terkadang Anda terlalu gelisah untuk memperoleh liburan tahunan bersama teman, sehingga mengabaikan kegiatan sederhana seperti fun girls night out, atau ngobrol santai di coffee shop, kata life coach Valorie Burton, penulis buku How Did I. [initial]
Source: Cosmopolitan, Edisi Oktober 2012, halaman 213
Get So Busy?
Atasi Segera! Coba cermati profil Carmen dan Andien, mana yang lebih mendekati gambaran hidup Anda? Jika Anda masih sulit untuk fokus pada momen sekarang, mulailah dari hal kecil, seperti memerhatikan hal menyenangkan di sekeliling Anda. Lakukan usaha yang nyata untuk menyadari bagaimana ordinary events dapat menuntun Anda pada extraordinary enjoyment. Ingat kembali bagaimana Anda tak henti tertawa kala menonton Bridesmaids. Ya, sesederhana itu! "Lewat hal kecil saja, dari panca indera Anda. Rasakan bagaimana hangatnya pelukan si dia, atau lezatnya gigitan pertama pizza untuk makan siang Anda," ujar Valorie. Remember....the most important thing is to feel content and be happy, honey!
One Thing at a Time
Jika dikatakan wanita itu makhluk multitasking, Tasya, 26 tahun, membuktikan kebenaran pernyataan tersebut. Bagaimana tidak, ia mampu mengerjakan laporan kantor sembari bergosip via telepon, tak ketinggalan dentuman musik yang ia dengarkan dari iPad dock, dan sesekali mengunyah camilan yang ada di meja.
Heres the truth! Wanita memang memiliki talenta melakukan 83 hal yang berbeda dalam waktu bersamaan, dan hal ini tak jarang membuat wanita dianggap memiliki nilai lebih di kantor. Woohoo! Tapi sayangnya, kelebihan ini sering digunakan secara berlebih. Coba, siapa di antara Anda yang sering menghabiskan makan siang di kubikal kantor dengan mata tetap fokus pada layar komputer. Oh really! Bahkan terkadang insting ini terbawa juga pada waktu Anda jauh dari meja kantor. Seolah tak cukup ber-multitasking di kantor sehingga di rumah pun Anda melakukan semuanya di saat bersamaan. Anda tidak bisa hanya menyiapkan makan malam saja Anda harus melakukannya dengan TV dinyalakan, sementara mengecek email pribadi, dan berbicara di telepon dengan loudspeaker. "Wanita terkadang merasa bersalah bila mereka tidak menyelesaikan beberapa hal secara bersamaan," ungkap Boorstein. "Ironisnya, Anda jadi tidak dapat mengingat dengan jelas hampir setengah dari berbagai hal penting yang sudah Anda lakukan. Karena otak Anda hanya mengalokasikan atensi pada satu hal di satu kesempatan," jelas Siegel.
Atasi Segera! Ditch the guilt A.S.A.P! Tidak setiap momen dalam hidup Anda harus dijalani dengan mengutamakan efisiensi. Menjadi superwoman memang hal yang baik, tapi tidak berarti predikat ini Anda pertahankan sepanjang waktu. Jangan kerap berpikir, Bila saya bisa melakukan berbagai hal sekaligus, mengapa tidak? Ingat, Anda bukan robot. Anda harus bisa merasakan apa yang Anda lakukan. Jadi Anda harus belajar membagi prioritas. Sisihkan waktu untuk makan siang, ini bisa jadi waktu yang menyenangkan untuk sedikit melepas penat dan bersosialisasi dengan kolega lain. Selain itu tidak berlebihan kok bila di rumah Anda hanya duduk membaca novel favorit. Saat bertemu the girls, Anda ngobrol tidak sembari mengetik pesan singkat di ponsel canggih Anda. Lebih simpel lagi: luangkan waktu beberapa menit menonton video lucu via Youtube, atau bersandar di pundak kekasih. Just relax and do one thing at a time. [initial]
Advertisement
Take a Break From Being 'On'
Tidak heran bila Lidya, 25 tahun, mendapat predikat Miss Update. Bukan karena ia up-to-date dengan berita yang ada, tapi lebih karena ia tidak pernah lupa meng-update apa yang terjadi si sekitarnya. Wanita yang bekerja sebagai akuntan ini memiliki pribadi yang menyenangkan dan punya banyak teman. Jadi ia semakin bersemangat untuk membagikan 'hidup'-nya lewat social media. Tapi bahkan saat liburan di Gili Trawangan bukannya menikmati hangatnya mentari, deburan ombak, sentuhan pasir pantai di telapak kaki, dan hembusan angin laut ia sibuk memotret berbagai sudut pemandangan indah yang ada di depannya termasuk foto dirinya dengan bikini baru untuk di-posting saat itu juga. Entah di Facebook, Twitter, Path, Instagram. Dan masih banyak lagi jenis social media yang ada saat ini.
Memang banyak perdebatan mengenai batasan berbagi lewat social media. Tapi Cosmo tidak akan membahas panjang mengenai hal ini, karena Cosmo yakin, fun fearless female adalah pengguna social media yang pintar. Sharing is caring. Tidak salah. Apalagi kalau Anda kerap menyampaikan hal-hal yang menarik dan bermanfaat bagi teman di jejaring sosial. Mulai dari komentar yang menghibur, berita seputar dunia fashion, tip traveling, atau sekadar rangkaian kata indah. Tapi secara konstan mempublikasikan real-time emotion Anda sama saja dengan wanita yang berada di sebuah pesta tapi bukannya menikmati pesta tersebut, malahan sibuk berfoto setiap waktu. "Anda terlalu sibuk mendokumentasikan apa yang sedang terjadi, sehingga lupa untuk merasakan emosi yang timbul," kata Siegel. Mana yang lebih penting buat Anda, 'terlihat' keren di dunia maya atau kebahagiaan yang nyata?
Atasi Segera! Istirahatkan diri Anda dari memposting dan meng-update status. "It will help you...enjoy moments as they come," ujar Burton. Utamakan untuk menikmati dan merasakan apa yang sedang terjadi baru kemudian Anda boleh berbagi pada orang banyak. Jika Anda sangat ingin menceritakan apa yang terjadi atau apa yang Anda lihat, sesekali lakukan dengan cara yang old-fashioned: telepon sahabat Anda. Percuma saja bila status Anda selalu menarik, tapi sebenarnya Anda tidak benar-benar merasakan dan mengalami apa yang Anda bagikan. Begini saja, jika hal tersebut sangat penting dan sebaiknya di-posting saat itu juga...then, youre free to do it. Tapi bila Anda dapat menikmati momen pesta dan baru meng-upload fotonya beberapa jam kemudian, sebenarnya sama saja kan dampaknya? WAIT...Its even better, because you will feel happier! [initial]
Bebaskan Diri Anda dari Masa Lalu
Baik Amelia, 26 tahun, dan Priska, 24 tahun, sama-sama masih stuck dengan kejadian yang pernah menimpa mereka. Sudah tiga tahun Amelia diputuskan oleh sang kekasih, tapi ia masih belum bisa move on. Sedangkan Priska pernah mengalami kegagalan saat melamar kerja di perusahaan yang menjadi targetnya sejak awal kuliah dan belum berani mencobanya lagi. Kedua wanita ini kerap bertanya-tanya mengapa mereka gagal.
Well honey, lifes a bitch to everyone at some point. Sebagai wanita yang cerdas, kecenderungan Anda adalah untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang Anda hadapi.
Tapi terhenti di 'MENGAPA' bisa jadi sama fatalnya dengan saat Anda mengalami kegagalan itu sendiri. Jika Amelia tidak mampu melupakan kisah lamanya, pasti ia tidak mampu menikmati kebahagiaan yang muncul kala pria baru mendekat. Yang ada ia jadi insecure dan bisa jadi menjauh dari menjalin hubungan. Atau Priska yang tidak berani mencoba melamar kerja di perusahaan favoritnya lagi, terpaksa pasrah dengan bekerja di perusahaan lain tanpa antusiasme dan ada ganjalan dalam hatinya. Wanita sering merenungkan kesalahan yang sudah lewat atau rasa sakit yang ia alami. Percaya bahwa jika mereka memikirkannya terus-menerus, ia bakal menemukan bahwa masalah itu akan selesai, ungkap Susan Nolen-Hoeksema, penulis buku Women Who Think too Much. Meski Anda sadar bahwa Anda perlu melakukan sesuatu untuk melewati situasi yang buruk, Anda akan lebih sulit untuk mengambil tindakan bila kerap memikirkan mengenai faktor yang berada di luar kontrol Anda. Semisal apa yang memotivasi seseorang sehingga ia menyakiti Anda.
Atasi Segera! Take action on your terms. "Amati hal lain apa yang dapat Anda lakukan pada kesempatan berikutnya, putuskan untuk melakukan hal tersebut, lalu move on," kata Nolan-Hoeksema. Hubungan Anda tidak berjalan lancar? Hmmm, bisa jadi dia memang bukan orang yang tepat untuk Anda. Belum diterima di perusahaan andalan? Mungkin Anda belum memenuhi kualifikasi yang diminta. Jangan mempersulit keadaan dengan hal-hal yang tidak bisa Anda kontrol. Dengan berhenti menanyakan kenapa dan fokus pada bagaimana mengatasinya, Anda bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia. Saat pikiran-pikiran negatif dan obsesif itu datang, tarik napas. "Lima tarikan napas panjang sudah dapat memperjelas pikiran dan membantu menyeimbangkan perasaan Anda," ujar Siegel. [initial]