Menurut dokter Muki Pratono, Sp.OT, Spesialis Bedah Tulang dari Rumah Sakit Puri Indah, penyebab nyeri pinggang dibagi dua: akut dan kronik. Akut, biasanya rentan terjadi di daerah lumbal, yaitu bagian bawah punggung yang terdiri atas lima tulang kecil (vertebra). Daerah tersebut paling elastis dan menyangga berat badan atas manusia serta beban yang berasal dari benda yang dibawa. Besarnya beban yang diterima bantalan lumbal bergantung pada posisi berdiri, duduk, hingga tidur.
Banyak yang tidak menyadari, duduk terlalu lama dapat menyebabkan nyeri pinggang karena menganggap posisi duduk dapat mengistirahatkan badan. Padahal saat itu tulang membawa beban lebih berat dibanding berdiri. Beban yang diterima oleh bantalan lumbal pada saat seseorang duduk tegap adalah 150 kg, bandingkan dengan 100 kg beban yang diterima pada saat berdiri. “Kalau bekerja di depan komputer dan selalu duduk lama, sesekali dalam setiap jam berdiri dan berjalan-jalan untuk merenggangkan otot dan mengistirahatkan tulang belakang,” tutur dokter Muki.
Posisi yang paling santai untuk tulang belakang adalah tiduran telentang – dan ganjal bawah lutut dengan bantal – yang hanya mengangkat beban tekanan seberat 25 kg. Sementara pada posisi tidur miring membawa 75 kg beban bagi tulang belakang.
Advertisement
Jika tulang belakang terasa nyeri, coba istirahatkan dengan tidur telentang. Pilih kasur yang agak keras. Anda juga dapat melakukan olahraga seperti berenang, yoga dan pilates dengan konsentrasi di area tulang belakang, pakai korset secara tepat, atau menjalani pola hidup sehat. Sedangkan nyeri pinggang kronik karena daerah non-lumbal seperti gangguan usus, ginjal, infeksi, tumor, hingga penyakit pada organ reproduksi wanita.
Source: Good Housekeeping, edisi November 2011, halaman 33-www.goodhousekeeping.co.id
(vem/tik)