Vemale.com- Memasak dengan MSG atau penyedap rasa akan membuat rasa sayuran atau lauk pauk jadi lebih sedap. Namun, dewasa ini, MSG dikhawatirkan menimbulkan bahaya kesehatan bagi penggunanya.
Seperti dikutip dari majalahkesehatan.com, MSG adalah semacam bubuk berwarna putih yang cepat larut dalam air liur. Setelah larut, MSG ini akan terurai di dalam tubuh menjadi natrium dan glutamat. Glutamat sendiri adalah asam amino nonesensial yang bisa ditemukan di hampir semua protein, dan menurut Food and Drug Amerika Serikat, MSG ini dikatakan sebagai bahan makanan yang aman.
Namun, timbul kontroversi dari seorang penulis buku Excitotoxin - The Taste That Kills, Russle Blaylock, bahwa MSG ini dapat mematikan sel-sel otak, memperpuruk gangguan syaraf, penyebabkan penyakit parkinson, autisme, ADD, serta meningkatkan pertumbuhan sel kanker. Berita yang menggemparkan ini kemudian sampai di telinga masyarakat hingga sebagian besar masyarakat akhirnya takut memakai MSG dalam menu masakannya.
Advertisement
Apakah MSG itu benar berbahaya?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita perkenalkan konsep umami. Mungkin Anda pernah mendengar kata 'umami' akhir-akhir ini. Namun apakah umami itu?
Umami adalah istilah yang dipinjam dari bahasa Jepang, yang artinya rasa gurih. Istilah ini ditemukan oleh profesor Kikunae Ikeda. Munculnya konsep ini disebabkan karena, setiap manusia memiliki reseptor pada lidahnya atas berbagai rasa, seperti rasa manis, pahit, asin, asam, dan yang terbaru adalah rasa gurih. Masing-masing reseptor akan beraksi setiap kita memasukkan makanan ke dalam mulut.
Konsep umami sendiri sudah ada sejak tahun 1908, hanya saja baru diperkenalkan pertama kali di dunia Internasional dan diangkat pada sebuah simposium di Hawaii sekitar 1985 silam. Para peneliti kemudian menjabarkan rasa umami ini sebagai perpaduan dari glutamat dan nucleotides. Awalnya, Profesor Ikeda menemukan bahwa rasa gurih itu lewat kaldu rumput laut kombu. Kemudian, dalam penelitiannya ia menemukan bahwa jamur shiitake juga mengandung rasa gurih yang dapat ditambahkan pada makanan. Di negara China sendiri, konsep umami ini dikembangkan berbeda. Di sana, rasa gurih pada makanan ditemukan saat kol dicampurkan dalam menu sup ayam. Sedangkan, orang Italia, menemukan rasa gurih makanan saat menambahkan keju Parmesan, saus tomat atau jamur pada makanannya. Dan di sinilah awal mula MSG itu berkembang lewat bahan-bahan makanan alami lainnya.
MSG, Monosodium glutamate
Atau disebut juga sodium glutamate adalah bahan perasa yang dikembangkan dari asam glutamat. Terbentuk secara alami dari asam amino non esensial, dan rasanya mirip dengan rasa gurih (umami). MSG ini kemudian dikembangkan dari berbagai sumber bahan makanan dan ada diolah kembali dalam bentuk powder sebagai penyeimbang dan penambah rasa. Ada yang terbuat dari tetes tebu, ada yang dari sari daging pilihan, dan lain sebagainya.
Amankah dikonsumsi?
FDA dan badan POM sendiri mengatakan bahwa pengonsumsian MSG ini aman. Dalam proses pembuatannya sudah melewati tes-tes kimiawi yang aman untuk tubuh.
Masih merasa ragu dengan pemakaian MSG buatan ini?
Jika ya, Anda bisa membatasi penggunaan MSG dalam makanan. Atau manfaatkan saja konsep umami dari bahan makanan di sekitar Anda, seperti dari udang, tomat, jamur, daging ayam, daging sapi seperti yang pernah dilakukan nenek moyang terdahulu.
(vem/bee)