Vemale.com- Apa kabarnya pria satu ini? Itang Yunasz, sosok yang dikenal sebagai desainer senior era 90an yang kini masih terus memacu eksistensinya yang kuat sebagai seorang desainer, hanya saja kali ini ia lebih fokus dalam syiarnya menghadirkan busana yang santun bagi wanita Indonesia.
Beberapa waktu lalu, tim Vemale berhasil menyambangi workshopnya yang berlokasi di Permata hijau. Kesempatan untuk mengenal dan tahu lebih banyak mengenai pria yang pernah populer dengan lagu 'Aku Cinta Padamu' ini pun tidak kami sia–siakan. Sudah lama rasanya tidak mendengar kabar darinya.
Di ruang tunggu workshopnya, dengan pemandangan tumpukan pakaian yang telah terbungkus rapi tertulis merek Kamilla (merk lini terbaru rancangan Itang), kami menunggu, tidak lama kemudian Itang muncul mempersilahkan kami masuk ke ruang kerjanya.
Advertisement
And the story begins...
Vemale: Apa kabarmu mas? Sedang sibuk apa?
Itang Yunasz (IY):Kesibukan saya sekarang ini masih dalam sekitar pekerjaan merancang, memproduksi dan menjual beberapa brand rancangan saya, sekarang lagi sibuk mengurusi 'baby' baru, beberapa minggu lalu saya baru saja melaunching merk baru 'Kamilaa' pakaian ready to wear yang santun.
Vemale: Sekarang lebih fokus busana Muslim, apa ini bagian syiarmu sebagai seorang muslim yang baik?
IY:Dalam pekerjaan saya sebagai desainer, sekarang saya memang lebih banyak mengerjakan baju muslim dan pakaian-pakaian yang sopan. Jenis busana santun, yaitu busana yang tidak memperlihatkan unsur-unsur sexy, santun yang mendekati kaidah Islami.
Vemale: Komentarmu soal rancangan busana muslim yang keluar dari kaidah syariat?
IY:Memang masih banyak perancang busana muslim kita, yang belum banyak mengerti tentang kaidah–kaidah syariat itu, kadang proses kreasi terlalu melampaui batas. Kita boleh mengikuti trend yang berlaku tapi harus mendahului fungsi dari baju tersebut. Pilihan kembali kepada si perancangnya sendiri, mau menciptakan busana muslim yang berkaidah atau muslim–muslim-an ?
Vemale: Kasih tips untuk pembaca Vemale mengenai berbusana muslim yang baik?
IY:Tips dari saya mengenai berpakaian yang baik adalah harus mencerminkan kita sendiri ini prioritas pertama. Setelah itu kita berada di ekonomi yang mana, membeli busana harus tahu persis digunakan untuk bisa dimixmatch, bahan juga cari yang nyaman serta warna yang bisa dipakai sepanjang tahun, warna-Warna aman seperti hitam, biru tua, coklat abu, dengan campuran warna-warna seperti warna pastel untuk yang muda, warna lebih tua untuk yang lebih berumur. Harus dibedakan dalam sehari hari dengan malam hari, hindari pemakaian payet di siang hari, hindari bahan brokat yang jarang bunganya untuk dipakai sebagai busana malam. Bahkan hindari kebaya yang terlalu membentuk badan untuk muslimah. Hindari pemakaian warna yang banyak dalam satu baju, agar badan tidak terlihat terpotong-potong.
Vemale : Mengenai trend jilbab?
IY:Saya tidak yakin bikin jilbab itu trend, saya lihat kegunaannya dulu, semakin simpel semakin baik saya rasa.
Vemale: Mengenai ragam model jilbab sekarang ini?
IY:Pemakaian jilbab sekarang saya melihatnya sudah terlalu over dosis, semua mau ditumpuk di atas kepala, kadang bergram-gram payet. Sebenernya yang harus diperhatikan untuk jilbab adalah kebersihan jilbab itu sendiri, ini juga sesuatu yang utama, karena kalo pake jilbab cenderung berkeringat pada bagian kepala, jadi harus selalu baru dan bersih, selalu dicuci setelah sekali pakai.
Vemale: Material bahan dan warna yang tidak boleh digunakan pada baju muslim?
IY:Untuk bahan sebenarnya hampir semua bisa digunakan asal mampu menutupi aurat, seperti bahan tipis saat ia ditutupi dengan furing itu boleh boleh saja, tapi kalo ia tidak dilapisi furing akhirnya itu menjadi masalah, seperti sifon, organsa nggak boleh tanpa puring.
Mengenai corak bahan, corak orang dan binatang itu nggak boleh, tapi kalo kulit macan atau kupu-kupu itu nggak apa-apa karena itu seperti abstrak. Sementara untuk warna sebenernya nggak ada batasan, cuma denger-denger dalam sunnah Rasul warna kuning itu nggak boleh, tapi saya nggak tau nggak boleh untuk kaum wanita atau untuk prianya.
(vem/bee/ana)