Fimela.com, Jakarta Padatnya aktivitas seharian dapat menyebabkan tumit menjadi kering dan pecah-pecah. Dimulai dari tidak mengenakan alas kaki di rumah sehingga tumit bergesekan dengan lantai, penggunaan alas kaki yang tidak tepat, kulit yang kering karena iklim (suhu dingin atau kelembapan rendah), hingga kulit terpapar detergen sehingga merusak lapisan pelindung kulit. Jika tidak diatasi, kondisi ini akan menyebabkan tumit menjadi luka.
Untuk diketahui, stratum korneum (lapisan tanduk) merupakan lapisan kulit yang paling luar dan bagian dari epidermis. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi.
Advertisement
BACA JUGA
Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas. Stratum korneum berfungsi sebagai pertahanan kulit yang melindungi kulit dari cidera maupun berbagai patogen. Bagian ini mengandung pelembab alami yang mengontrol kelembaban pada kulit.
Kehilangan pelembab alami pada kulit mengakibatkan berkurangnya kelembapan di stratum korneum sehingga kulit menjadi kering, kasar, hingga bersisik. Kulit yang kering kehilangan fleksibilitasnya dan rentan menjadi pecah-pecah.
Kulit yang pecah-pecah bukan hanya mengganggu penampilan tapi juga sebagai tempat masuknya bakteri, jamur, atau bahkan virus yang berujung pada luka atau infeksi. Hidrasi yang cukup pada bagian stratum korneum amat penting untuk menjaga kesehatan kulit.
Advertisement
Krim Urea atasi tumit pecah-pecah
“Untuk mempertahankan kelembaban alami pada kulit, penggunaan krim mengandung urea disarankan oleh para ahli,” kata Yosi Krisyanti selaku Business Unit Manager Skin Care Sato Hakubi dalam acara Talkshow Solusi Tepat Untuk Kulit Pecah-Pecah yang diadakan Sato PASTARON.
Urea dikenal sebagai keratolitik atau penghancur zat keratin yang terdapat pada kulit. Zat ini berfungsi menarik dan menahan air serta membantu memperbaiki hidrasi pada stratum korneum dan menurunkan transepidermal water loss (TEWL).
Urea sudah digunakan hampir 100 tahun sebagai pelembap pada kasus ichytosis, serosis, dan atopik dermatitis.
"Sato PASTARON (Ultra Hydrating Cream) yang diproduksi Sato Pharmaceutical, Tokyo, Jepang, mengandung urea 20% yang memiliki aktivitas keratolitik," ujar Yosi.
Sato Pastaron juga mengandung Tocopherol Acetate (vitamin E) yang berfungsi sebagai antioksidan serta distribusi vitamin E di dalam kulit. Adapun Dipotassium Glycyrrhizinate (akar manis) sudah digunakan sejak dahulu untuk pengobatan herbal pada permasalahan kulit. Terutama tumit pecah-pecah.
Sementara kandungan Squalene pada produk ini sebagai emollient (melembutkan) dan sangat baik apabia digunakan sebagai basis krim. Dimana krim akan cepat terserap ke dalam lapisan kulit dan mudah diratakan. Disamping juga sebagai antioksidan.
Phnya mendekati pH alami kulit yaitu 5,7. Bisa digunakan untuk kulit sensitif sekalipun.