4 Cara Melindungi Rambut dari Zat Kimia Berbahaya

Ilustrasi rambut. Sumber foto: pexels.com/Garon Piceli.

Fimela.com, Jakarta Zat kimia berbahaya yang berbahaya bagi rambut di sini maksudnya adalah air yang memiliki kandungan mineral tinggi, seperti kalsium dan magnesium. Air keras dapat bercampur dengan minyak alami rambut, membuat penumpukan yang pada akhirnya membuat tampilan rambut kusam dan kering.

Jika dibiarkan terlalu lama, rambut bisa menjadi rusak, kusut, dan patah. Namun, jangan khawatir, dilansir dari hypehair.com, Rabu (14/11/2018), berikut ini adalah beberapa cara melindungi rambut dari zat kimia berbahaya, membuatnya tetap sehat dan bersinar, penasaran?

1. Berinvestasi pada pelembut air

Pelembut air biasanya menggunakan ion untuk menghilangkan mineral dan klorin yang dapat merusak rambut. Sayangnya, alat pelembut air cenderung mahal.

Namun, pelembut air bisa digantikan dengan filter. Filter yang dipasang pada shower relatif lebih murah dan memiliki fungsi yang sama, untuk menghilangkan mineral.

2. Cuka apel

Cuka apel dapat bekerja secara ajaib untuk kesehatan rambut. Kandungan asamnya dapat membantu membilas semua kotoran pada rambut, membantu menyeimbangkan pH rambut, dan membuatnya lebih halus.

Setelah keramas, campurkan satu sendok makan cuka apel dengan dua sampai tiga cangkir air. Pijatkan ke rambut dan akar, diamkan selama 10 menit, kemudian bilas menggunakan air dingin untuk menutup kutikula.

Atau perasan lemon juga mengandung asam sitrat untuk membantu memecah penumpukan mineral. Aplikasikan dengan cara yang sama ketika mengaplikasikan cuka apel pada rambut.

Menggunakan air kemasan dan clarifying shampoo

3. Membilas rambut dengan air kemasan

Jika memungkinkan, bilas rambut dengan air kemasan. Cara ini tidak disarankan sebagai rutinitas, namun bisa dilakukan ketika pergi ke suatu tempat yang kualitas airnya masih dipertanyakan.

4. Gunakan clarifying shampoo

Entah air yang digunakan mengandung mineral atau tidak, clarifying shampoo dapat memberi manfaat pembersihan mendalam pada rambut dan kulit kepala. Namun, cara ini tidak disarankan untuk dilakukan lebih dari sekali dalam sebulan.