Fimela.com, Jakarta Untuk kita yang akrab menggunakan produk kosmetik dengan label "cruelty free" atau vegan cosmetics" mungkin pernah merasa bingung. Sebenarnya apa perbedaan antara 2 istilah tersebut? Jika tujuannya adalah sama-sama mendukung kampanye melindungi hak azasi hewan, mengapa ada dua istilah yang digunakan?
Nah, untuk kita yang ingin mencoba beralih menjadi cruelty free beauty atau vegan beauty, untuk kita yang masing asing dengan dua istilah di atas, ini penjelasannya.
Advertisement
1. Cruelty Free Beauty Means
Ditemukan pada label skincare, makeup, atau produk kecantikan lainnya, arti dari cruelty free adalah tidak menggunakan bahan-bahan yang bersumber dari hewan. Produk kecantikan ini pun tidak menggunakan hewan sebagai sample produksi.
Beberapa bahan kosmetik yang sumbernya adalah hewan dan sering digunakan, seperti beeswax, susu sapi, dan asam laktat. Nah, untuk penganut cruelty free ini, pengawasan produksi produk akan dilakukan sangat ketat. Artinya, jika harus menggunakan bahan yang bersumber dari hewan, misal susu sapi, selama proses pengambilan bahan tersebut tidak menyakiti hewan, maka dikatakan cruelty free.
Fyi, ada cruelty free, ada juga no animal testing lho. Produk kosmetik dengan label ini, artinya bahan baku yang digunakan bisa saja bersumber dari hewan, namun tidak menggunakan hewan sebagai sample percobaan. Produk dengan label ini mengolah kosmetik menjadi skincare, makeup, hair care dan produk kecantikan dengan menggunakan sumber kandungan jadi. Misal, madu yang bersumber dari lebah.
2. Vegan Beauty Means
Nah, untuk kita yang ingin mencoba produk kosmetik,--sama sekali tidak mengandung unsur hewani di dalamnya, baik itu bahan kandungan, apalagi menjadikan hewan sebagai percobaan, menjadi vegan beauty adalah jawabannya.
Vegan beauty memilih untuk menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Normalnya, produk tersebut pun tidak mengandung unsur hewani, seperti susu atau madu. Kekurangan menggunakan produk kosmerik vegan, dari pengalaman tim beauty FIMELA, sayangnya kita tidak bisa memastikan jika di dalam produk tidak mengandung bahan sintesis atau kimia. Walaupun tidak dalam persentasi tinggi atau berbahaya untuk kesehatan kulit. Kandungan kimia umumnya bersifat untuk menjaga kualitas produk agar dapat dipakai dalam jangka waktu lama.