Jakarta Yang saya bayangkan saat diundang untuk menyambut hadirnya parfum Louis Vuitton di Indonesia adalah sebuah parfum dengan aroma yang kuat, hangat dan berwarna keemasan seperti kulit tas monogram Louis Vuitton yang terkenal. Dikemas dalam botol warna keemasan, dan punya sentuhan kulit seperti luggage Louis Vuitton yang ikonik. Tapi stop sampai di sini.
Advertisement
Karena ternyata bukan satu buah parfum yang diluncurkan, tapi ada tujuh sekaligus. Dengan botol gelas bening yang simpel, tapi tetap elegan. Plus stopper yang minimalis berwarna hitam, dengan inisial logo LV berwarna keemasan. Dilengkapi magnet yang membuat stopper tersebut tidak mudah tercecer. Dan banyak bunga. Lots and lots of real and pretty flowers!
Jacques Cavallier-Belletraud, master perfumer Louis Vuitton, menciptakan koleksi parfum dengan mengandalkan inspirasi; ringan, alam, modern, fluid, dan didedikasikan untuk feminitas.
Setelah mencium ketujuh aroma parfum tersebut, there are some notes (and some are my favorites). Jika tak bisa memutuskan, selalu bisa membeli semua, dan setiap hari memakai aroma berbeda. That's one of the point of wearing a parfume, as if you're wearing another different outfit.
Rose Des Vents
Wangi bunga mawar yang sederhana dan ringan. Bagaimana memindahkan bunga segar ke dalam botol, begitu tantangan Jacques. Jawabannya adalah, tiga jenis bunga mawar dan teknik karbon dioksida yang membantu mempertahankan aroma asli bunga.
Turbulences
Tuberose atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai bunga Sedap Malam, menjadi aroma utama. This one is my favorite, wanginya lembut dan tidak berlebihan.
Dans Le Peau
Tidak mungkin menyebut nama Louis Vuitton tanpa memikirkan kualitas kulitnya. Aroma yang satu ini memang berasal dari esensi kulit Louis Vuitton. Saya berpikir untuk memberikan Dans Le Peau kesempatan lebih banyak, aroma awalnya seperti menjanjikan kesegaran yang lebih lama.
Apogée
Lily of the valley. Aromanya sangat menggoda, halus, dan bahkan membuat saya berpikir untuk mencoba meminumnya. Sentuhan di kulit rasanya sungguh kurang. Definitely my favorite!
Contre Moi
Sebuah penghargaan khusus untuk vanilla. Jangan berpikir ke arah dessert yang manis, karena vanilla di sini diberikan sentuhan mawar, orange blossom dan magnolia oleh Jacques. Manis, pahit dan menggoda.
Matiére Noire
Patchouli, musky, unisex, gelap and sultry. Yang saya bayangkan untuk parfum Louis Vuitton. Walaupun bukan favorit utama saya, tapi rasakan akan laris.
Mille Feux
Lagi-lagi mengandung esensi kulit Louis Vuitton. Kali ini dengan sentuhan raspberry. Kombinasi yang cukup menantang, aroma manis raspberry matang dan kulit, seperti memiliki kesamaan dan berpadu dengan serasi.