Advertisement
Next
Jakarta Menjaga kesehatan gigi dan gusi saat menggunakan veneer merupakan suatu hal yang penting dilakukan. Ini alasannya veneer jelas bisa dilakukan siapa saja dan berapapun usianya. �Orang dewasa umur berapapun juga bisa, bahkan ada yang berusia 65 tahun masih ingin di-veneer supaya ia terlihat lebih muda. Itu nggak masalah,� kata drg. Devya. Namun, tentunya veneer tersebut memang tak disarankan untuk digunakan oleh anak-anak mengingat mereka masih belum bisa menjaga kesehatan gigi dengan benar. Lalu, apa saja pantangannya ketika menggunakan veneer ini?
Hindari Wine
Advertisement
�Kalau sudah pakai veneer, saya nggak sarankan untuk pasien minum wine,� katanya. Hal ini dikarenakan suatu saat veneer tersebut bisa berubah warnanya karena konsumsi minuman seperti ini. Tentunya larangan ini berlaku untuk kopi dan teh. �Namun, sebaiknya setelah minum kopi atau teh, dia harus segera langsung berkumur. Soalnya kita berharap ketahanan warna dan efek glowing dari veneer-nya tersebut untuk jangka panjang. Memang sekarang mereka nggak akan melihat ada perubahan apa-apa, namun bertahun-tahun kemudian baru terlihat,� tambah dokter gigi berambut pendek ini.
Hindari Makanan yang Keras
Jangan makan makanan yang keras, terlebih pada area gigi yang di-veneer. �Memang nggak semua gigi kita veneer, namun makanan keras ini juga secara nggak sadar bisa tergigit oleh gigi yang menggunakan veneer meskipun dikunyah di bagian belakang,� jelas drg. Devya. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, veneer ini dilakukan pada 8 gigi bagian atas dan 8 gigi bagian bawah. Inilah rata-rata gigi yang terlihat ketika orang tersenyum.
Veneer pada dasarnya bisa bertahan selama-lamanya. �Namun, kan kita memang nggak bisa mengontrol pola makan pasien sehingga veneer-nya nggak terjaga baik. Bisa jadi pecah dan lepas, kasus seperti ini pasti ada,� jelas dr. Devya. Saat pecah, hal pertama yang dilakukan pasien adalah menelepon dokter sehingga dokter tersebut bisa langsung membuatkan yang baru.
�Biasanya daerah yang sering pecah adalah area gigi yang sering dipakai makan, yakni di area belakang. Kasus pecahnya veneer ini juga bisa disebabkan karena pasiennya sudah saatnya kontrol namun belum kontrol dan di giginya sudah ada yang mengganjal. Nah, yang mengganjal dan tak dibersihkan inilah yang bisa menyebabkan veneer tersebut pecah,� papar dr. Devya.
Next
Pentingnya Merawat Kesehatan Gusi
Setiap 3 bulan sekali, pasien haruslah pergi ke dokter dan mengontrol veneer yang dipasang. �Saat dikontrol, veneer akan dilihat kondisinya. Dan yang terpenting, pasien akan dilihat juga kesehatan gusinya. Kalau gusinya itu meradang, bisa berdarah. Nah, kalau sudah berdarah seperti ini bisa masuk ke veneer-nya dan bisa membuat veneer berubah warna,� jelas drg. Devya.
Massage Gusi
Selama pemasangan veneer di gigi, gusi pun akan mendapatkan massage khusus. Terkadang ada kasus perekatan antara gigi dan veneer terbuka, saat inilah dibutuhkan massage khusus pada area gusi. Massage ini biasanya dilakukan oleh dokter yang bersangkutan, namun pasien juga akan diajari trik sendiri untuk massage di rumah. �Kalau sedang meradang, dua hari sekali pasien disarankan untuk massage gusinya sendiri di rumah. Namun kalau sedang biasa saja, massage ini bisa dilakukan seminggu sekali,� kata dr.g Devya. Untuk massage gusi ini diperlukan teknik dan gel khusus sehingga pasien tak luka saat melakukan massage.
Menyikat Gigi
Selain kesehatan gusi, ternyata cara menyikat gigi juga berperan penting dalam perawatan gigi dengan veneer ini. Kata drg. Devya, pasien pun akan diajarkan cara menyikat gigi yang benar. Cara menyikat giginya pun sama dengan orang biasa. �Bedanya, selama ini orang memang nggak terlalu care saat menyikat gigi karena mendapatkannya secara gratis. Namun karena ada barang mahal pada giginya orang akan lebih care untuk merawat giginya,� ujarnya sambil menutup pembicaraan kami saat itu.
Sudah mulai tertarik untuk menggunakan veneer, Fimelova?