Advertisement
Next
Buat kamu perempuan berusia 24--40 tahun, stretch marks pasti masalah yang bisa merusak penampilanmu. Nyatanya menurut data Omnibus Nielsen Q1& Q3 2013, 1 dari 2 perempuan Indonesia mengalami stretch marks lho, Fimelova!
Nggak percaya? Ade (28, Feature Writer) mengeluhkannya, “Aku sempat kaget melihat stretch marks yang muncul di bagian perut saat memasuki kehamilan tujuh bulan.” Tak hanya Ade, Astrid pun ikut sebal dengan keberadaan stretch marks di kulitnya yang tak lagi mulus, “Sehabis melahirkan aku shock dengan perubahan tubuh aku secara keseluruhan. Pusar terbuka dan miring, perut terlihat besar dan stretch marks timbul di beberapa bagian tubuh. Walau pun nggak kelihatan karena tertutup baju, tetap saja rasanya sebal tiap mengaca. Terlihat jelek jadinya,” ceritanya.
Advertisement
Lantas apa sih, stretch marks itu, Fimelova? Stretch marks terbentuk ketika kulit meregang secara berlebihan dalam periode yang lama dan atau terjadi perubahan hormon yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin di lapisan kulit dermis. Stretch marks bisa muncul di bagian tubuh manapun mulai dari perut, payudara, lengan atas, paha sampai bokong. Nah, stretch marks ternyata nggak hanya dialami oleh ibu hamil saja tapi juga bisa dialami perempuan yang mengalami puber dan perubahan berat badan yang naik-turun.
Next
Biar lebih aware terhadap guratan yang mengganggu penampilan ini, ada baiknya kamu tahu apa saja tanda-tanda kemunculannya. Penampakan awal, stretch marks terlihat merah jambu dan agak gatal –terasa gatal karena terjadi sobekan atau trauma pada kulit. Kulit di sekitar stretch marks terlihat rata dan tipis. “Stretch marks itu memang bikin gatal,” ucap Ade.
Nggak berhenti sampai situ, stretch marks akan membesar panjang dan lebarnya, warnanya pun berubah menjadi kemerahan atau keunguan. Garis tadi lama-kelamaan akan akan memudar menjadi warna putih atau keperakan. Nah, biasanya kalau kamu sudah memiliki stretch marks yang berubah menjadi warna putih itu, perawatnnya memakan waktu lebih lama untuk mengurangi tampilan stretch marks. Duh, nggak keren banget ya, Fimelova!
Advertisement
Next
FIMELA.com pun coba bertanya kepada salah satu perempuan Jakarta bernama Asri (33, Enterpreneur) tentang keberadaan stretch marks di tubuh. Sayangnya, ia sempat salah kaprah mengenai garis-garis atau guratan pada kulit dengan ciri panjang dan lebar yang bervariasi ini. “Stretch marks dan selulit itu bukannya sama, ya?,” tanyanya dengan nada bimbang.
Wajar memang ia terdengar bingung karena sekilas stretch marks dan selulit itu serupa namun sangat berbeda. Stretch marks disebabkan oleh peregangan kulit yang berlebihan dan atau perubahan hormon sedangkan selulit disebabkan oleh penumpukan lemak di bawah permukaan kulit. Dari segi tampilan juga terlihat beda, kok, Fimelova! Selulit berupa teksur kulit yang bergelombang sehingga tampilannya menyerupai kulit jeruk sedangkan stretch marks berupa garis-garis atau guratan. Sekarang sudah tahu, kan, perbedaan keduanya, Fimelova?
Well, stretch marks memang nggak memberikan dampak medis yang membahayakan. Tapi, tetap saja memberikan dampak psikologis yang lumayan dahsyat. Beberapa perempuan yang FIMELA.com tanya membagi ceritanya, “Aku sempat nggak percaya diri, lho, buka-bukaan di depan suami. Merasa nggak nyaman dengan keberadaan guratan mengganggu di tubuhku ini,” ucap Esther (30, Reporter) dengan nada sedih. Ajeng juga merasakan dampak rasa kurang percaya diri saat memiliki stretch marks, “Saat berkaca, aku terkadang sedih melihat penampilan kulitku di bagian perut,” tuturnya.
Lalu, timbul pertanyaan lain yang nggak kalah bikin penasaran dari mereka, “Apakah stretch marks itu bisa hilang dengan sendirinya?,” ungkap Ajeng dan Ade. Tunggu jawaban dari pertanyaan mereka di artikel selanjutnya, ya, Fimelova!