Sukses

Beauty

Terbukti! Tak Semua Perempuan Tergantung Pada Make Up

Next

Jennifer Love Hewitt

Dasar pertanyaan ini adalah karena perempuan seringkali diasosiasikan dengan ketergantungan terhadap make up, terutama ketika akan bepergian keluar rumah. Sekadar mengaplikasikan eye liner agar mata sedikit ekspresif atau mengoreksi bentuk alis yang kurang sempurna, sudah sangat umum dilakukan. Tapi, benarkah ritual itu menjadi semacam ketergantungan, bukan kebutuhan lagi? Apa ini artinya, kita perempuan tak bisa lagi mengandalkan kecantikan yang terpancar dari dalam alias inner beauty?

Nyatanya, itu ditepis oleh 82 persen responden kami. Tanpa ragu-ragu, mereka menjawab bahwa dengan atau tanpa make up, mereka akan baik-baik saja ketika di luar rumah. Alasan yang pertama adalah kulit butuh time out untuk sejenak bebas dari make up. Mengutamakan kesehatan kulit di atas memoles wajah dengan riasan adalah pilihan.

“Meski pekerjaan mengharuskan saya selalu dekat dengan make up, tapi bagi saya, selalu harus ada waktu untuk memberi kebebasan bagi kulit agar lebih bebas bernafas,” ujar Dini Kurnia Mudrika, 23 tahun, pengusaha bisnis fashion dari Bengkulu.

Pilihan untuk tak selalu mengandalkan make up ketika bepergian juga didasarkan atas kepraktisan. Terkadang, perihal keluar rumah tak ingin dibuat terlalu merepotkan dengan berlama-lama di depan cermin. Asal berpakaian pantas, go!

“Selama saya berpakaian pantas untuk melangkahkan kaki ke luar rumah, saya cukup percaya diri bertelanjang wajah’ tanpa make up. Saya suka dengan segala sesuatu yang praktis,” kata Ranti maharani, 30 tahun, karyawati swasta.

Next

 

Katherine Heighl

Namun, tak semua responden berpendapat serupa, karena 18 persen lainnya tetap saja ada yang berujar kalau rencana ke luar rumah mereka takkan lengkap tanpa make up. Alasan kepercayaan diri menjadi poin utama yang menempatkan make up di posisi penting.

“Rasanya susah untuk percaya diri kalau bepergian tanpa polesan make up. Nggak harus sekomplit kalau akan berangkat kerja atau pergi ke acara resmi sih, tapi minimal menggunakan bedak, eyeliner, dan lipstick sudah cukup,” aku Sarah Dilla, 32 tahun, account executive.

Hampir sama dengan jawaban di atas, make up juga jadi bagian tak terpisahkan untuk sebagian perempuan atas alasan kepantasan. Dengan kata lain, make up jadi pakaian kedua untuk menunjang penampilan.

“Wajah dan tubuh kan adalah satu kesatuan yang utuh. Jadi, bila ada salah satu elemen yang kurang dibenahi, apalagi ketika akan berhadapan dengan orang lain, rasanya ada yang kurang pantas. Makanya, saya memperlakukan wajah dan tubuh saya dengan porsi yang sama. Kalau sudah berpakaian bagus, wajah juga perlu dipoles,” urai Laras, 30 tahun, media planner.

Nah, kalau sudah begini, jelas terlihat kan kalau perihal make up adalah personal issue? Masing-masing perempuan memang punya pilihan adan alasannya masing-masing. Namun terlepas dari itu, dengan banyaknya pernyataan perempuan kalau mereka baik-baik saja tanpa make up saat beranjak dari rumah, adalah sebuah bentuk inner beauty yang benar ada di kehidupan sehari-hari kita. With nice smile and positive thinking, who needs make up? Setuju?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading