Chanel Double Eyeliner Compact
“Riasan mata adalah yang terpenting untuk saya, karena kalau sudah mengaplikasikan eyeliner, saya sudah bisa tenang. Dulu senang banget dengan produk ini, karena dengan cukup bawa satu produk, saya bisa dapat dua warna eyeliner. Sialnya, produk ini sudah nggak ada lagi dan sempat cari ke berbagai tempat, namun hasilnya nihil. Akhirnya, sekarang saya kembali ke eyeliner liquid andalan saya sebelum jatuh hati dengan si Chanel ini.
Advertisement
Cut Tary
MAC Studio Fix SPF15 Concealer Stick
Pertama kali berkenalan dengan concealer, saya memilih varian ini dan langsung suka. Tidak cakey ketika dipakai untuk menutupi area hitam di bawah mata, juga bisa digunakan sebagai foundation dengan menggunakan kuas. Sayang, ketika akan membeli ulang untuk ketiga kalinya, produknya ternyata sudah nggak ada karena ada varian yang lebih baru. Mau tak mau, saya berpindah ke concealer lain,”
Bunga, 35 tahun, staf administrasi
The Body Shop Cheek Colour- Pink
Saya suka sekali dengan blush on satu ini, karena warna pinknya seperti menyatu dengan kulit wajah. Sayang sekali The Body Shop menghentikan produksinya, karena warna penggantinya nggak sebagus yang versi lama.
Tya Ariestya
Chanel Hydramax Tinted Moisturizer
“Saya bukan tipe orang yang menggunakan produk dalam waktu lama, karena rata-rata setiap 6 bulan akan beralih ke produk yang lain. Tapi, untuk satu item ini, saya gunakan cukup lama karena sangat suka dengan coverage-nya yang menyamakan warna kulit, tapi nggak membuat saya terlihat dandan. Setelah produk ini sudah nggak ada, saya ikuti saran banyak orang untuk mencoba tinted moisturizer dari brand lain. Tetap saja, keluaran Chanel satu ini adalah yang terbaik.”
Wulan Guritno
Oriflame lipstick
“Saya bukan penyuka warna lipstik nude karena nggak cocok untuk skin tone saya. Namun, dengan produk satu ini, warnanya yang nude nggak membuat wajah saya terlihat kusam, karena tetap memberi rona dengan warna bibir yang minimalis. Baru sekali beli, waktu mau restock produk ini sudah tak ada lagi. Menyesal dulu hanya beli satu…”
Ratih, 30 tahun, editor
Shiseido Optimal Cover Concealer
“Concealer bukan item yang saya gunakan setiap hari, tapi ketika produk yang sangat saya sukai sudah nggak dijual lagi, rasanya seperti diputusin pacar tanpa ada kesalahan apa-apa! Saya beli produk ini di tahun 2004 dan hingga kini saya masih punya sisa produknya yang saya pakai untuk acara penting. Tekstur concealer ini memang sangat padat dan harus diratakan dengan benar menggunakan kuas atau sponge, tapi sangat ampuh untuk menutupi bekas jerawat saya di pipi dan menyamarkan lingkaran di bawah mata.”
Karina, 26 tahun, freelancer.