Advertisement
Next
Itulah makna yang saya simpulkan dari berhijab. Saya sendiri baru bisa menemukan arti keindahan berjilbab setelah lewat lima tahun berjilbab. Saat beranjak memasuki bangku SMA, papa saya tiba-tiba mengeluarkan permintaan (yang saat itu lebih terdengar seperti perintah) agar saya mulai bersiap-siap menggunakan jilbab. Menurut beliau, saya sudah harus bisa bertanggung jawab dengan diri saya sendiri, dan berhijab adalah salah satu proteksinya. Usia remaja dimana saya masih ingin banyak bereksplorasi dengan gaya fashion terbaru yang berkiblat dari majalah remaja favorit saya, rasanya pupus begitu saja setelah berhijab. Tapi, itulah manusia, yang tidak tahu hikmah di balik setiap kejadian. Reaksi teman dan orang-orang sekitar setelah saya berjilbab, justru positif, menyenangkan, dan disukai. Tapi, tak bisa berbohong, saya sendiri masih beradaptasi dan mencari apa keindahan di balik berjilbab.
Memasuki usia 20 tahun, telah berada di bangku Perguruan Tinggi, tinggal jauh dari orang tua, dan menemui berbagai versi kehidupan luar yang beragam, jilbab masih setia “membungkus” saya. Walaupun saya tidak serta merta mengetahui arti indahnya berhijab dari awal pemakaiannya, saya memang sudah bertekad bahwa tidak akan pernah melepaskannya karena ini adalah kewajiban bagi setiap perempuan yang sudah dewasa. Pelan-pelan, saya amati apa yang berbeda dari seorang perempuan Muslim yang belum berjilbab dan sudah. Saya juga banyak memperhatikan bagaimana orang memandang perempuan berhijab di dalam kehidupan sehari-hari. Dan, tidak ada satu pun komentar atau reaksi negatif yang saya dengar atau temukan atas pemakaian hijab oleh seorang perempuan.
Advertisement
Di situlah saya mulai tersadar kalau harusnya saya bersyukur telah berani membuat perbedaan di antara sekian beragamnya penampilan seseorang. Tak bisa dipungkiri, seseorang berjilbab yang berada di antara kerumunan banyak orang, akan terlihat sangat berbeda dengan lainnya yang tidak mengenakan hijab. Tapi, perbedaan itu bukan berkonotasi negatif, justru positif dan memancarkan aura kecantikan yang lain dari penampilan biasanya.
Maka, setelah 11 tahun berhijab, kini saya sudah nggak terpikir lagi untuk menanggalkannya atau berkeluh kesah tentang hijab yang memang menjadi pengingat sungguh tegas atas sikap dan cara berbicara saya. Hijab menurut saya adalah bentuk lain kecantikan perempuan. Kalau ada perempuan yang cantik karena berambut panjang terurai dan bisa memperlihatkan tungkai kakinya, perempuan berhijab juga tetap tampil menarik dalam balutan penutup kepala dan baju tertutup.
Next
Fifi Alvianto: Menyesal Tidak Dari Dulu Berhijab
Ya, saya menyesal tidak dari dulu berhijab. Kenapa harus didului oleh permintaan orang tua, bukan dari keinginan sendiri? Tapi, memang begitulah awal mula saya mau berhijab, karena diminta oleh orang tua. Awalnya saya nggak menyanggupi, tapi ternyata begitu dipakai pertama kali, anehnya saya langsung jatuh cinta. Yang mulanya disuruh orang tua atas dasar alasan agama, hijab lalu membuat saya merasa lebih dihargai di lingkungan sekitar, serta membukakan pintu rezeki yang jauh di luar dugaan. Hijab itu bagi saya sesuatu yang sangat positif dalam berbagai sudut pandang. Kalau tidak positif, rasanya nggak mungkin juga kalau dulu saya nggak percaya diri berhijab, sekarang malah jadi lebih percaya diri.
Bukan bermaksud melebih-lebihkan, menggunakan hijab dulu membuat saya berpikir akan terpinggirkan. Saya takut dianggap minoritas, lalu berefek kurang bisa diterima di lingkungan kerja, karena dari sekian ratus orang di kantor saya dulu, saya yang pertama kali pakai. Saat itu saya berhijab setelah menikah pada pertengahan 2009. Ternyata sambutannya luar biasa positif dan nggak disangka mereka jadi sangat sopan pada saya, khususnya laki-laki.
Melihat perkembangannya, hijab sekarang sudah sangat banyak yang pakai. Sudah nggak ada alasan lagi untuk merasa minder, justru yang ada bangga banget bisa menunjukkan kalau perempuan berjilbab tetap bisa berkreativitas tanpa halangan. Saya malah terkadang suka terharu sendiri melihat dimana dan kapan pun saya pergi, sudah banyak banget perempuan berhijab. Kalau ingat di masa awal saya dulu, berpapasan dengan sesama pengguna hijab bisa dihitung jari, dan kalau pun ada, banyak yang belum tampil stylish. Sekarang sudah beda banget, hampir semua perempuan berhijab gayanya keren menurut saya.
Apakah hijab membuat saya merasa lebih cantik? Ummm, saya nggak bisa mengklaim itu untuk diri saya sendiri. Karena, bagi saya cantik berkaitan dengan inner beauty, sementara berhijab belum tentu cantik hatinya, begitu pun sebaliknya. Hijab lebih sebagai perintah agama dan berelevansi dengan keimanan. Hijab adalah perintah agama yang dibuat demi kebaikan perempuan. Karena ini sesuatu yang positif, seseorang yang berkomitmen berhijab cenderung mengisi hidupnya dengan kebajikan, dan mungkin itu memicu inner beauty mereka terpancar.