Sukses

Beauty

Serba-Serbi Hidup Sehat Nutrisionis Emilia Achmadi, Tetap Makan Enak & Bahagia!

Next

Emilia Achmadi

Yang saya persiapkan untuk kulit...

Saya mengombinasikan beberapa brand, seperti memakai SK II untuk pelembap karena satu alasan: saya nggak muda lagi. Dari semua pelembap yang pernah saya coba, SK II yang paling melembapkan. Untuk eye cream dan serum, saya mempercayakan Artistry dari Amway, hasilnya bangus banget! Sementara untuk make up, saya menggunakan The Body Shop karena bahan-bahannya sangat alami, lagipula saya hanya perlu make up yang dasar yaitu bedak, eye liner, dan lip gloss, jadi nggak terlalu memusingkan dengan riasan lengkap. Untuk perawatan kulit tubuh, saya suka L’Occitane dengan kandungan shea butter yang melembapkan kulit kering saya. Enaknya produk ini juga nggak wangi, saya bukan tipe orang yang suka pakai parfum karena nggak terlalu suka dengan bau-bauan.

Olahraga saya...

Saya suka lari untuk olahraga tapi tidak di atas treadmill. Lari adalah olahraga termudah dan termurah, hanya perlu beli sepatu larinya yang mahal. Karena hanya suka lari outdoor, ketika sedang di luar kota saya lebih memilih berenang karena kalau lari saya nggak tahu rutenya seperti apa. Gaya saya berolahraga adalah sampai capek kemudian setelah itu endorfinnya kikin, minuman yang dicampur dengan flaxseed bubuk, badan rasanya langsung enak banget. Cara seperti ini baik untuk saya karena nggak overdo. Banyak teman-teman seumuran saya yang anaknya sudah besar dan nggak perlu diurus lagi, pagi-pagi sudah ada di gym, mengambil macam-macam kelas exercise sehingga bisa menghabiskan 4-5 jam sehari di sana. That’s not good, actually. Nggak baik untuk persendian, jantung, dan nggak baik untuk keluarganya juga karena ibunya jarang ada di rumah.

Gaya hidup sehat adalah...

Kunci hidup sehat itu sebenarnya nggak ribet, karena kuncinya adalah well planned, yang artinya saya tahu apa yang saya masukkan ke dalam mulut saya. Dengan tinggi dan berat badan serta usia saya sekarang, saya hanya butuh 1600 kalori. Ya memang menantang bila mereka yang baru saja mulai mengatur kalori makanan untuk enam bulan pertama, tapi efek sehatnya di kemudian hari lebih enak. Hidup sehat artinya juga nggak boleh melewati jam makan, yaitu pagi, siang, dan malam hari. Selama seseorang sering skipping meals, dia makin punya masalah, bukan hanya berat badan tapi juga dengan daya tahan tubuh seiring dengan pertambahan usia. Snacking tetap perlu agar bisa tetap sehat, asal pemilihan dan porsinya benar. Makanya, saya selalu mempersiapkan snack di tas saya yang masih tergolong makanan sehat, seperti kismis.

Makanan sehat tak selalu harus organik...

Ada beberapa sayuran yang nggak sepadan untuk organik, seperti sayuran yang berdaun lebar, yang sisa pestisidanya bisa dibersihkan dengan cara mencuci yang benar. Namun ada juga yang lebih baik organik, seperti strawberry atau brokoli organik karena paparan pestisida pada sayuran dan buah tersebut susah dibersihkan. Bila ingin lebih yakin tentang hal tersebut dan secara ekonomi nggak bermasalah untuk membeli itu, belilah yang organik.

Next

 

Emilia Achmadi

Makan di luar vs di rumah...

Saya nggak takut dengan makan di luar karena saya punya trik untuk menyeimbangkannya. Kalau saya tahu akan makan siang atau malam di luar yang kemungkinan makan nggak terkontrolnya besar, maka sarapan saya yang biasanya di rumah, selalu makan sesehat mungkin. Tapi memang, sarapan adalah yang terpenting, sehingga nutrisi dan serat dalam menu makan pagi harus lengkap dan bagus, gulanya sedikit, dan tinggi protein. Pilihan makan di luar saya bisa apa saja, tapi favorit saya adalah masakan Jepang karena saya bisa terpuaskan tapi nggak membuat kekenyangan yang berlebihan. Restoran Jepang favorit saya adalah Nippon Kan, di The Sultan Hotel, karena ikannya selalu segar, tapi nggak bisa setiap hari ke sana karena mahal hahaha...Sushi Tei adalah opsi berikutnya ketika ingin makan masakan Jepang, karena ada dimana-mana, terjangkau, dan nyaman. Selain itu saya juga suka masakan Indonesia yang berkuah seperti Rawon dan Sop Iga. Ada satu restoran rumahan, Ngalam, yang jadi favorit saya, karena pemilihan bahan masakannya bagus dan lezat!

Hidup sehat tapi tetap bisa makan enak...

Makanya saya masih menyenangi steak sampai sekarang. Kalau ingin steak, saya pergi ke Gourmet World di Kemang karena bagian tenderloin yang saya suka lemaknya sedikit. Bisa dipesan customized juga dengan di-grill tanpa saus dan makan dagingnya saja tanpa karbohidrat, jadi sayurnya yang diperbanyak, karena daging itu sendiri sudah berlemak jadi kompensasinya adalah perbanyak sayur tanpa kentang. Saya juga suka Indian Food, yang semua orang juga tahu kalau itu penuh bumbu dan berlemak. Triknya adalah ketika saya mau makan masakan India, nggak pernah spontan pergi ke restorannya, pasti mempersiapkan diri sehari sebelumnya dengan menjadi “anak baik” dan makan makanan rendah lemak, karena tahu akan mengonsumsi makanan berlemak keesokan harinya.  

Kebiasaan buruk saya...

Hidup sehat dimulai dari belanja grocery yang tepat dan baik, tapi jeleknya saya nggak suka dengan kegiatan itu. Ini karena pada dasarnya saya nggak suka berbelanja apapun, dari pakaian sampai makanan. Bahkan, untuk urusan belanja pakaian dalam, saya memberitahukan merk dan ukuran saya ke asisten, lalu dia yang membelikan hahaha...

The last things on my agenda are....

Makan segala jenis keripik, mie instant, dan makanan kaleng. Saya nggak bilang nggak akan makan itu sama sekali, tapi sangat jarang dan kalau keadaannya sudah sangat terpaksa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading