Advertisement
Next
Jakarta Beli makanan dalam jumlah sedikit dan ukuran kecil
Advertisement
Hidup sehat adalah gaya hidup yang sudah menjadi kebiasaan untuknya. Juga membuka kelas berbelanja untuk anggota Komunitas Sehati yang dibinanya, Emilia lalu menegaskan kembali kalau rutinitas berbelanja harus dimulai dengan bergerak di area sayur-sayuran dan buah-buahan.
�Kalau sudah memenuhi keranjang dengan makanan yang sehat, cenderung nggak akan tergoda untuk membeli makanan yang aneh-aneh dan kurang sehat. Biasanya saya mulai di bagian sayur-sayuran hijau dan selalu memilih waktu berbelanja grocery di pagi di saat supermarket baru saja buka, karena sayuran belum lama ditaruh di rak, belum lama terekspos lampu, dan belum banyak dipegang-pegang oleh pembeli lainnya�.
Satu hal yang menarik dari keranjang Emilia adalah ia membeli kebutuhan makanan untuk keluarganya semua dalam jumlah kecil. Perkara harus berkali-kali ke supermarket nggak masalah, karena dalam kamusnya nggak boleh menyimpan makanan dalam lemari es terlalu lama. Itu diterapkan untuk semua jenis produk makanan, mulai dari sayuran hijau, tahu, hingga sumber protein seperti ayam dan daging. Begitu juga untuk ukuran sayuran atau apapun yang dibelinya, semuanya berukuran kecil atau sedang.
�Seperti membeli kentang, sebenarnya jangan memilih kentang yang terlalu besar, karena semakin besar kentangnya semakin tinggi kandungan karbohidratnya dan seratnya semakin sedikit�.
Dan, ada sedikit tips yang diberikannya ketika berada di area poultry.
�Membeli kaki ayam ada tiga keuntungan. Satu, paling enak untuk dibuat kaldu, kedua, setelah itu bisa enak dimakan, ketiga, manfaatnya bagus untuk kulit. Karena, kalau dilihat ketika merebus kaki ayam, ada yang menempel di panci dan itu sebenarnya kolagen yang bagus untuk pelumas persendian dan kulit. Jadi, daripada suntik kolagen supaya kulit cantik, lebih baik makan kaki ayam yang lebih alami�.
Emilia juga menegaskan kalau nggak selamanya produk impor lebih baik daripada lokal. Alasannya?
�Saya nggak suka produk impor alasannya sederhana, karena secara logika, buah atau sayuran dipetik saat belum matang karena masih harus menempuh jarak yang jauh sebelum sampai di tangan kita, jadi kandungan nutrisinya sebenarnya masih kurang baik dibandingkan produk lokal. Seperti buah apel atau pir, antara yang impor dan lokal nggak banyak perbedaannya, jadi lebih baik pilih yang lokal saja�.
Next
Yang praktis nggak selalu bagus
Ritme kehidupan metropolitan yang cepat dan identik dengan serba praktis, nggak diaplikasikan oleh Emilia. Ia tetap menganut paham bahwa repot sedikit tak apa asal ia tetap bisa mendapatkan gizi dan kandungan berguna dari setiap makanan dan minuman yang ia asup. Ia penggemar cokelat, tapi nggak membiasakan membeli cokelat langsung makan yang kandungan gulanya tinggi.
�Kalau saya mau cokelat, saya beli dark chocolate untuk masak yang kandungan gulanya lebih rendah. Itu juga biasanya saya gunakan untuk chocolate mix di snack anak-anak saya karena bebas khawatir dengan kandungan gulanya�.
Prinsip ketidakpraktisan juga diaplikasikannya untuk minuman favoritnya, teh, dengan memilih teh bubuk, bukan teh celup.
�Saya penggemar teh, tapi selalu membeli teh dalam kemasan yang kecil. Teh itu kandungan antioksidannya tinggi, tapi gampang rusak. Kalau saya beli yang bungkus besar, saya harus buka semuanya, dan secara logika ketika di pemakaian terakhir, antioksidannya sudah nggak ada lagi karena sudah bolak-balik terbuka. Saya bukan penggemar berat kenyamanan, karena sesuatu yang nyaman dan praktis pasti mengorbankan sesuatu, dan hampir di semua produk makanan yang praktis, yang dikorbankan adalah nutrisinya�.
Dan, seperti yang biasa ia sarankan ke semua kliennya dan orang yang bertanya padanya tentang kesehatan, ketika ingin tetap praktis tapi tetap sehat, jangan terlalu mengharap yang muluk-muluk.
�Saya nggak suka membeli buah yang sudah dipotong. Walaupun terlihat convenient dan praktis dikonsumsi, tapi buah sudah dibuka untuk beberapa waktu, lalu terpapar cahaya dan udara yang menimbulkan proses oksidasi hingga merusak nutrisinya. Makanya, kalau Anda membeli buah potong di supermarket atau abang-abang rujak, berpikirlah kalau paling nggak Anda mendapatkan seratnya walaupun nggak lagi terdapat vitamin dan nutrisinya�.
Sebelum kegiatan belanja berakhir di kasir, Emilia berpesan bahwa sehat itu bagaikan investasi yang dimulai dari hal kecil. Dari hal sederhana, bisa mendatangkan hasil yang besar.
�Boleh saja ingin makan enak tanpa memperhatikan gizinya, tapi kita juga yang membayar akibatnya di kemudian hari,� ujarnya.