Advertisement
Next
Saat ini, kebanyakan perempuan memperbesar payudaranya melalui implan payudara dari bahan silikon. Silikon merupakan benda asing yang dimasukkan ke dalam payudara melalui sayatan entah itu di bagian bawah payudara ataupun di bagian aerola. Walaupun bentuk dan bahan silikon telah berubah dan bermetamorfosa seiring dengan waktu, umumnya kita bisa cukup membedakan antara payudara yang asli dengan yang diperbesar dengan menggunakan silikon.
Jakarta Selain itu, silikon tetaplah sebuah benda asing yang membuat tubuh kita bisa bereaksi negatif terhadapnya. Risiko ini meliputi pengerasan payudara di sekitar implan, risiko kebocoran cairan silikon dan terbentuknya parut dari bekas sayatan yang permanen.
Untuk menghindari risiko kebocoran silikon, implan silikon terbaru memiliki tekstur seperti gelatin sehingga ia akan tetap utuh dan tidak akan bocor walaupun bagian luar implant tersebut terkoyak. Namun, sayatan sebesar 4 cm dibutuhkan untuk menaruh implan silikon ini dan luka sayatan tersebut bisa mengakibatkan luka parut yang permanen dalam beberapa kasus pasien.
Advertisement
Satu bentuk implan yang lain adalah implan saline. Saline adalah campuran air dan garam sehingga apabila bocor dapat diserap dengan baik oleh tubuh sehingga tidak ada efek sampingnya. Selain itu, luka sayatan yang diperlukan akan jauh lebih kecil dibandingkan sayatan untuk implan silikon karena implan saline akan dimasukkan dalam keadaan belum terisi cairan saline. Saat ia sudah dimasukkan ke dalam payudara, baru kemudian cairan saline tersebut akan dialirkan untuk mengisi implan terebut. Satu kekurangan utama dari implan saline adalah bentuknya yang tidak natural dengan hasil yang seperti �balon�.
Untuk itu, cara yang lebih aman dan terbaik untuk memperbesar payudara adalah dengan menggunakan lemak tubuh sendiri karena tubuh akan bisa menerimanya dengan baik sehingga mengurangi risiko reaksi negatif tubuh terhadapnya. Payudara kita juga terdiri dari jaringan lemak, sehingga pembesaran payudara melalui transfer lemak ke payudara akan menghasilkan bentuk yang terlihat natural.
Next
Fimela sempat berbincang-bincang dengan ahli bedah plastik Dr. Enrina Diah, SpBP tentang cara kerja metode fat transfer untuk pembesaran payudara ini. Sang Dokter menjelaskan bahwa kelebihan lemak tubuh pada bagian tertentu seperti perut atau paha disedot dengan menggunakan teknologi liposuction. Lemak yang diambil ini kemudian diproses dengan menggunakan enzim khusus untuk diekstrak bagian stem cell atau bakal selnya. Stem cell kemudian dikonsentrasikan dengan suatu proses tertentu sampai akhirnya dia dicampurkan kembali dengan lemak untuk diinjeksikan ke payudara. Proses ini penting karena setelah fat transfer dilakukan melalui injeksi ke dalam payudara, stem cell akan mampu mempertahankan daya hidup sel lemak dan jaringan di sekitarnya.
Hasilnya sangat optimal karena pasien akan memiliki dua keuntungan dalam satu prosedur, yaitu payudara akan lebih berisi sekaligus perut atau paha yang lebih langsing. Risikonya sendiri lebih rendah dibandingkan metode implan payudara karena tidak akan ada kebocoran silikon ataupun reaksi negative dari tubuh karena bahan yang disuntikkan adalah lemak dari tubuh pasien sendiri. Selain itu, luka parut atau sayatan juga diminimalisasi karena proses ini hanya membutuhkan injeksi melalui selang yang lebarnya 3mm saja.
Prosedur ini termasuk salah satu prosedur terbaru di Indonesia, namun telah menjadi salah satu prosedur yang populer dan diminati. Pasalnya, selain hasil yang menjanjikan, pasien hanya membutuhkan 1-2 hari bed rest, dibandingkan dengan proses operasi dengan implan yang membutuhkan 3 hari bed rest dan sekitar 2 minggu waktu pemulihan untuk bisa kembali beraktivitas. Dokter Enrina juga menambahkan bahwa pasien yang umumnya melakukan prosedur ini adalah para perempuan berumur 25 tahun ke atas yang mengalami masalah payudara kendur karena menyusui atau akibat penuaan.
Walaupun efek samping dari prosedur ini diperkirakan minimal, limitasi dari prosedur ini adalah terbatasnya lemak yang tersedia membuat pembesaran payudara maksimal umumnya hanya sebesar 2 cup saja, misalnya dari cup A ke cup C. Selain itu, prosedur ini lebih mahal dari prosedur biasa karena prosedur ini meliputi dua kali pengerjaan dengan enzim untuk mengekstrak stem cell yang khusus di import dari Amerika.
Terlepas dari itu, saya rasa pembesaran payudara melalui teknologi transfer lemak dan stem cell adalah suatu ide yang brilliant. Cukup menarik bukan perkembangan dari teknologi dan upaya para dokter untuk mewujudkan impian para perempuan?