Sebut saja film Twilight, True Blood dan The Vampire Diaries yang kesemuanya menjadi box office. Brand kosmetik Tarte mengerti akan momentum vampir lantas mengeluarkan koleksi make up �True Blood� dengan warna-warna gelap dan pekat yang terinspirasi dari film cerita tentang vampir dengan nama yang sama.
Jakarta Tren vampir yang mendominasi dunia perfilman sampai dunia kecantikan tampaknya tidak berhenti di sana. Mungkin terinspirasi dari kisah vampir yang awet muda berkat meminum darah segar, dunia kedokteran lantas membawa sebuah prosedur baru untuk kecantikan dan kesehatan. Prosedur yang dikenal dengan Vampire Facelift atau Selphyl adalah sebuah prosedur yang menggunakan darah segar untuk meremajakan kulit. Seperti juga film dan make up bertema vampir yang menjadi hits, Vampire Facelift menjadi sebuah fenomena yang menghebohkan Hollywood dan bahkan beberapa kalangan socialite di Jakarta.
Tetapi jangan salah, ini bukanlah suatu kultus sesat yang menjanjikan penampilan awet muda dengan meminum darah segar. Berikut penjelasan lengkap tentang prosedur ini dari Dokter Richard Goldfarb yang merupakan Direktur Medis untuk Selphyl di Amerika.
Advertisement
Apakah Vampire Facelift?
Vampire Facelift adalah sebuah prosedur kecantikan yang natural dan tanpa pembedahan, dimana darah seorang pasien akan diambil dan diolah dengan sebuah alat khusus yang dapat memisahkan sel darah merah dari Plasma Rich Platelet (PRP). PRP yang berwarna kuning keemasan sehingga disebut �golden liquid� inilah yang digunakan sebagai filler untuk disuntikkan ke bagian yang kempot sehingga daerah tersebut akan terlihat kenyal dengan kulit yang terlihat muda kembali.
Bagaimana cara kerja PRP sehingga berhasil meremajakan kulit dan bagian yang kempot?
Saat injeksi PRP disuntikkan ke bagian yang diinginkan, PRP tersebut bekerja sebagai filler sehingga bagian yang kempot akan terlihat memiliki volumenya kembali. Selain itu, PRP ini akan membuat sel tubuh bekerja lebih aktif dan menstimuli produksi kolagen. Karena itu, tekstur dan kelembaban kulit akan membaik dan pasien akan terlihat 10 tahun lebih muda.
Apa keunggulan Vampire facelift dibandingkan dengan Botox dan injeksi filler lainnya?
Karena prosedur ini menggunakan PRP dari darah si pasien sendiri, maka tubuh tidak akan bereaksi negatif ataupun alergi terhadap injeksi PRP tersebut. Hasilnya juga akan bertahan lebih lama, sekitar 1.5 � 2 tahun setelah penyuntikan. Suntik yang digunakan juga lebih kecil dibandingkan suntik yang digunakan untuk Botox dan filler lainnya.
Botox dan injeksi filler lainnya terbuat dari bahan sintetik sehingga hanya bertahan selama 8 bulan sampai setahun ke depan.
Apakah efek samping dari Vampire Facelift?
Prosedur ini aman dan sudah diakui oleh badan FDA di Amerika.
Umumnya tidak ada efek samping selain di beberapa kasus tertentu kulit pasien menunjukkan tanda-tanda kemerahan dan sedikit membengkak akibat injeksi, yang akan menghilang dalam beberapa hari.
Berapa lamakah prosedur Vampire Facelift ini?
Prosedurnya cukup simpel sehingga satu sesi akan selesai dalam 20 � 25 menit tanpa rawat inap.
Apakah Vampire Facelift dapat membantu meremajakan segala bagian tubuh, termasuk area di bawah mata?
Ya. Injeksi pada bagian bawah mata akan membuat penampilan kulit yang penuh kerutan menjadi mulus, bagian yang kempot akan terlihat penuh, dan warna gelap menjadi cerah kembali.
Selain itu, injeksi PRP dapat dilakukan di bagian tubuh lainnya seperti yang dilakukan oleh Tiger Wood. Wood dikabarkan tengah cidera pada bagian lututnya sehingga injeksi PRP pada bagian lutut membantu pemulihan yang lebih cepat karena sel-sel pada bagian lutut akan �diremajakan� dengan adanya penyuntikan PRP.
Jadi, selain untuk kecantikan, Vampire Facelift bisa dilakukan untuk alasan kesehatan.
Apakah prosedur Vampire Facelift ini sudah ada di Indonesia?
Ya, kamu bisa menghubungi dokter bedah dan klinik kecantikan ternama di Jakarta untuk melakukan prosedur ini.
Anyone interested to become the next �vampire�?